Tahajud Membuatmu Jauh Dari Neraka

SOLOPEDULI.ORG- "Mereka itu tidak sama, di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang)." (Ali Imran: 113)

Tahajud, merupakan waktu yang paling disenangi Allah untuk mendengarkan doa umatnya. Orang yang bertahajud rela mengurangi waktunya istirahat untuk mengingat Allah, dan bersujud pada-Nya. Pada zaman Rasulullah, ada sahabat yang masih remaja bermimpi, namanya Abdullah bin Umar. Suatu malam, ia pergi ke masjid Nabawi, dan membaca Al-Quran sampai kelelahan. Setelah membaca Al-Quran cukup lama, ia memutuskan untuk tidur.

Seperti biasa, sebelum tidur ia menyucikan diri dengan cara berwudhu, kemudian merebahkan badan dan berdoa. Sambil pelan-pelan memejamkan mata, Abdullah bin Umar terus bertasbih menyebut nama Allah hingga akhirnya terlelap. Di dalam tidurnya yang nyenyak, dia bermimpi.

Dalam mimpinya, dia berjumpa dengan malaikat. Tanpa berkata apa-apa dua malaikat itu memegang kedua tangannya dan membawanya ke neraka. Neraka itu bagaikan sumur yang menyalakan api berkobar-kobar, luar biasa panasnya. Di dalam neraka itu, dia melihat orang-orang yang telah dikenalnya. Mereka terpanggang dan menaggung siksa yang tiada tara pedihnya. Menyaksikan neraka yang mengerikan dan menakutkan itu, Abdullah bin Umar seketika berdoa, "aku berlindung kepada Allah dari api neraka." Setelah itu, Abdullah bertemu dengan malaikat lain. Malaikat itu berkata, "kau belum terjaga dari api neraka."

Pagi harinya, Abdullah bin Umar menangis mengingat mimpinya. Lalu dia pergi ke rumah Hafshah bin Umar, Istri Rasulullah SAW, yang juga adalah kakaknya. Ia menceritakan perihal mimpi yang dialaminya dengan hati yang cemas. Setelah itu Hafshah menemui Rasulullah dan menceritakan mimpi saudara kandungnya itu. Seketika itu beliau bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar kalau dia mau melakukan shalat malam!"

Mendengar sabda Nabi tersebut, Hafshah bergembira, dan langsung menemui adiknya Abdullah bin Umar. "Nabi mengatakan bahwa kau adalah sebaik-baik lelaki jika kau mau shalat malam. Dalam mimpi itu, malaikat terakhir yang kautemui mengatakan bahwa kau belum terjaga dari api neraka. Itu karena kau tidak melakukan shalat tahajud. Jika kauingin terselamatkan dari api neraka, dirikanlah shalat tahajud setiap malam. Jangan kau sia-siakan waktu sepertiga malam; waktu di mana Allah Swt memanggil-manggil hamba-Nya," jelas Hafshah.

Apalagi jika dia juga mengingat sabda Rasul, "sesungguhnya, penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang diletakkan pada kedua telapak kainya bara api yang membuat otaknya mendidih. Dia merasa tidak ada orang lain yang lebih berat siksanya daripada dia. Padahal, sesungguhnya siksa yang ia terima adalah yang paling ringan di dalam neraka."Setelahnya, Abdullah berusaha sekuat tenaga untuk beribadah kepada Allah, mencari ridha Allah agar termasuk hamba-hambanya yang terhindar dari siksa api neraka dan memperoleh kemenangan surga.

Akhirnya Abdullah bisa merasakan nikmatnya shalat tahajud. Betapa agung keutamaan shalat tahajud. Tidak ada yang lebih indah dari saat-saat ia sujud dan menangis kepada Allah pada malam hari.

Sungguh, tahajud mampu membuat kita terjauh dari api neraka. Merelakan sepuluh hingga limabelas menit kita untuk bersujud pada Allah di sepertiga malam, adalah cara termudah untuk dekat dengan Allah.

 

Semoga bermanfaat.

 

Referensi: ISLAMPOS (Ketika Cinta Berbuah Surga – Habiburrahman El Shirazy)