Sahabat peduli, Haji adalah rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Namun, untuk memastikan ibadah haji diterima oleh Allah SWT, setiap jamaah wajib memahami dan melaksanakan rukun haji. Rukun haji adalah komponen utama yang harus dipenuhi agar ibadah haji dianggap sah. Tanpa salah satu dari rukun ini, maka ibadah haji tidak sah dan harus diulang.
Pengertian dan Makna Rukun Haji dalam Ibadah Haji
Rukun haji adalah unsur pokok dalam ibadah haji yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun. Rukun ini berbeda dengan wajib haji, karena jika salah satu rukun haji ditinggalkan, maka hajinya batal, sedangkan jika wajib haji ditinggalkan bisa diganti dengan dam (denda).
Makna rukun haji sangat mendalam, karena setiap bagiannya merupakan simbol dari ketundukan seorang hamba kepada perintah Allah SWT. Dari niat dalam ihram hingga penyelesaian rangkaian ibadah secara tertib, semua mengajarkan kedisiplinan, pengorbanan, dan kesabaran dalam menjalani perintah Allah.
Penjabaran Lengkap 5 Rukun Haji yang Wajib Diketahui
Berikut adalah lima rukun haji yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap jamaah:
1. Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji dengan memakai pakaian khusus dan membaca talbiyah. Niat ihram biasanya dilakukan dari miqat (batas wilayah tertentu) dan menjadi tanda dimulainya pelaksanaan ibadah haji.
Dalil: “...dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...” (QS. Al-Baqarah: 196)
2. Wukuf di Arafah
Wukuf atau berdiam di Padang Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dari waktu tergelincir matahari hingga terbit fajar. Ini adalah puncak ibadah haji, dan barang siapa yang tidak melakukannya, maka hajinya tidak sah.
Dalil: “Haji adalah Arafah.” (HR. Tirmidzi)
3. Thawaf Ifadah
Thawaf ifadah adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali yang dilakukan setelah wukuf di Arafah dan melempar jumrah. Ini merupakan bentuk penghormatan dan ketundukan kepada Allah.
4. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ini meneladani perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air.
5. Tertib
Artinya, rukun haji harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh terlewat. Tidak sah jika seseorang langsung thawaf sebelum ihram atau wukuf.
Konsekuensi Jika Salah Satu Rukun Haji Tidak Dilaksanakan
Menjalankan semua rukun haji adalah syarat utama agar haji seseorang sah. Jika satu saja dari rukun haji tidak dilaksanakan, maka ibadah haji tersebut tidak sah dan wajib diulang tahun berikutnya jika memungkinkan. Misalnya, jika seseorang tidak melakukan wukuf di Arafah, maka seluruh rangkaian hajinya batal, meskipun ia telah melakukan thawaf dan sa’i.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman mendalam terhadap setiap rukun haji sebelum berangkat ke Tanah Suci. Banyak jamaah yang mengalami kebingungan karena kurangnya edukasi, sehingga membahayakan sahnya ibadah mereka.
Untuk sahabat peduli yang akan melaksanakan ibadah qurban bisa melalui Solopeduli ya!