Di Balik Tema, Qurbanku Mudik Ndeso

Sebentar lagi kita akan bertemu dengan hari raya yang sangat istimewa bagi umat Islam, yaitu Hari Raya Idul Adha 1438 H. Pada Hari Raya Idul Adha dan 3 hari setelahnya (Hari Tasyrik) digelar penyembelihan hewan qurban. Saya mengajak kepada semua masyarakat yang belum memutuskan untuk berqurban di tahun ini, mari segera kita ikut berqurban di tahun ini. Mengapa? Karena tahun besok kita tidak tahu kita bisa diberikan umur panjang oleh Allah SWT atau tidak, dan jika tidak, maka tahun ini merupakan Idul Qurban terakhir kita sehingga kita tidak bisa beribadah qurban. Bagi yang belum berqurban masih ada waktu dan kesempatan untuk berniat dan disertai dengan ikhtiar.

Menyembelih hewan qurban selain keutamaannya setiap helai bulu hewan qurban terdapat kebaikan, juga menjadi salah satu wujud kepedulian kita terhadap sesama dan membahagiakan orang lain. Ibadah Qurban menjadi bukti apakah kepedulian kita hanya akan kita berikan kepada tetangga kita saja, padahal di luar sana banyak masyarkat yang sangat membutuhkan dan mereka tidak bisa menikmati kebahagian di Hari Qurban.

Sekadar makan daging kambing saja bisa jadi ada saudara kita yang dalam kurun waktu setahun tidak pernah merasakannya.  Kenyataan inilah yang kadang tidak kita tahu dan bisa jadi kita tidak mau tahu dengan kondisi yang menyayat hati tersebut. Jika kita menemui hal itu benar-benar ada, tentunya akan menampar sebagian sisi kemanusian kita. Mau taruh di mana kemanusiaan kita jika saudara kita masih ada yang merasakan hal itu. Daerah pelosok-pelosok desa tidak ada yang berqurban sehingga mereka hanya gigit jari saja di saat yang lain bergembira ria. Sudah pantaskah kita hanya memikirkan lingkungan kita saja tanpa melihat saudara-saudara kita di desa yang pasti dan tidaknya belum tahu akan menikmati daging qurban atau tidak.

Sahabat,  ibadah qurban merupakan salah satu ibadah yag paling utama dan disukai oleh Allah SWT di Hari Raya Idul Adha. Kita bisa memberikan daging qurban kepada mushola tau masjid di desa-desa, bisa memberikan kepada orang yang sakit, dan orang yang kondisi yatim serta kurang mampu. Sahabat, tidakkah kita ingin ikut berbagi memberikan kebahagian di Hari Raya Idul Adha dengan menyalurkan hewan qurban ke pelosok desa agar mereka yang di pelosok benar-benar bisa bergembira di hari raya tersebut? Agar qurban kita semakin berarti bagi mereka dengan berqurban ke pelosok desa? Ini sekaligus langkah syiar Islam sebab bisa jadi masih banyak daerah yang belum pernah ada masyarakat yang berquban di wilayah tersebut. Dengan demikian, ibadah ini kental dengan dimensi sosial juga.

Sahabat, lazim kita lihat di perkotaan alangkah membludaknya para pequrban yang memberikan sapi atau kambing untuk disembelih, bahkan sampai panitia kewalahan untuk membaginya. Betapa begitu banyak kemudahan dan melimpahnya hewan qurban yang kita ketahui. Namun di sisi lain, mari kita sedikit saja berbagi nikmat hidup yang kita miliki untuk mereka dengan cara me"mudik"kan hewan qurban kita kepada mereka yang di desa (Ndeso). Mari kita Alirkan kasih sayang kita untuk mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa Solopeduli mengangkat tema Qurbanku Mudik Ndeso.


Iman Tugiman, S.PdI
Direktur Solopeduli