SOLO-SMK Gratis Solopeduli mengadakan sinkronisasi kurikulum dengan dunia usaha atau industri (du/di), pada Sabtu (26/8) pagi di ruang Laboratorium KKTKJ. Sinkronisasi/koordinasi tersebut bertujuan untuk menyetarakan kompetensi yang ada di kurikulum sekolah dengan yang dibutuhkan oleh du/di. Selain itu, dibahas pula evaluasi pelaksanaan dan kendala-kendala teknis yang biasanya muncul selama kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) siswa di du/di.
Pada kesempatan itu, ada lima (5) perwakilan du/di yang hadir yaitu STIMIK Duta Bangsa, STIMIK Sinar Nusantara, Masscom, Indonusa, dan SmartLink. Sementara, dari pihak SMK Gratis Solopeduli yang hadir adalah Tim Kurikulum dan kepala sekolah. Acara dibuka pada pukul 09.00 pagi, oleh Syilvia M.J, S.Pd., staff Kurikulum. "Kegiatan ini bertujuan untuk menyesuaikan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh du/di untuk selanjutnya disinkronkan dan diterapkan pada pembelajaran di kelas. Selain itu, acara ini juga dalam rangka tindak lanjut dari Prakerin," jelas Rista Cahyaningtyas, S.Pd, Waka Kurikulum.
Sementara itu, M. Ali Mursidi, S.E., M.Pd., Kepala SMK Gratis Solopeduli, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan untuk pengembangan kompetensi siswa dan kualitas sekolah ke depan. Kompetensi mata diklat produktif SMK, lanjut Ust. Ali, dengan dunia usaha/dunia industri sangatlah penting karena akan berdampak positif baik untuk siswa, masyarakat, sekolah, maupun pemerintah. "Diperlukan perumusan tujuan yang meliputi kompetensi yang dibutuhkan du/di sehingga diperoleh kesepakatan bersama antara pihak sekolah dengan du/di yaitu berkaitan materi apa saja yang akan diberikan kepada siswa," tambah Ali. (Sari/Kjay)