JAKARTA-Krisis etnis Rohingya di Myanmar menjadi perhatian dunia sekaligus menjadi keprihatinan serius di Indonesia. Beberapa waktu belakangan ini, berita terkait Rohingya sangat mengemuka di berbagai media regional dan internasional. Namun, lebih ramai lagi pemberitaan di level nasional yang berdampak pada banyaknya pertanyaan para warga di Tanah Air tentang Myanmar dan Rohingya. Berbagai sudut pandang tentang peristiwa tersebut pun mewujud dalam artikel-artikel yang leluasa beredar melalui media sosial.
Setiap orang mempunyai pendapat dan cara menyampaikan pendapat sendiri-sendiri. Seyogianya kita kedepankan fakta dan keadilan supaya langkah-langkah kepedulian kita menjadi efektif. Isu Rohingya adalah isu kemanusiaan. Prinsipnya, setiap kita bersepakat bahwa peristiwa-peristiwa yang merupakan tragedi kemanusiaan agar segera dihentikan oleh seluruh pihak yang berkonflik di Myanmar. Negara Indonesia, PBB, OKI, dan ASEAN telah turun melihat persoalan ini secara komprehensif. Kita hindari penilaian yang kurang berdasar dan hanya bersumber dari berita-berita yang kurang terverifikasi dan terklarifikasi yang belum jelas kebenarannya.
Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) merupakan aliansi yang beranggotakan sejumlah lembaga kemanusiaan yang mendapatkan dukungan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. AKIM berupaya memberikan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang terdampak konflik di Myanmar. Misi aliansi ini adalah membantu perdamaian dan rekonsiliasi dua komunitas di Myanmar yang bersengketa melalui bantuan kemanusiaan.
Pada Rabu (13/9) lalu, AKIM menggelar kegiatan pengenalan program dan penerimaan anggota baru. Kegiatan digelar di Ruang Pertemuan lantai 5 Gedung Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Jakarta Pusat. LAZ Solopeduli adalah salah satu lembaga sosial yang diundang. Tugiman, S.PdI, Direktur Operasional Solopeduli hadir memenuhi undangan AKIM tersebut.
Secara umum, kegiatan yang diselenggarakan AKIM tersebut adalah koordinasi dan penyampaikan langkah-langkah strategis upaya membantu krisis di Myanmar. Para perwakilan lembaga yang hadir berkomitmen untuk menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya ikut berkontribusi dalam upaya penyelesaian konflik di Myanmar. Dipaparkan bagaimana sejatinya kondisi terkini di Myanmar dan strategi-strategi yang akan dilakukan supaya bantuan yang disalurkan benar-benar efektif, tepat sasaran, dan bisa berkontribusi nyata bagi Myanmar. Selain dihadiri perwakilan lembaga, kegiatan tersebut juga dihadiri Bapak Salman Al Farisi, Deputi Multilateral Kemenlu.
Pada moment kegiatan tersebut juga, Solopeduli menyatakan bergabung menjadi anggota AKIM. Melalui surat berita acara nomor 009/ADM-Komite AKIM/IX/2017, LAZ Solopeduli telah resmi bergabung menjadi anggota AKIM. Donasi yang dihimpun Solopeduli dari para mitra sinergi dan para donatur selanjutnya akan disalurkan ke Myanmar melalui AKIM. (Kjay)
