YOGYAKARTA - Tim Sigab SOLOPEDULI terjun ke Laka sungai Dukuh Sempor, Donokerto, Turi, Sleman. 3 personal itu dikirim untuk membantu proses pencarian korban banjir akibat susur sungai. ”Malam harinya kami langsung berangkat ke TKP untuk membantu korban dan survey kondisi lapangan,” ungkap Nurudin selaku Kordinator Sigab SOLOPEDULI pada 21/2.
Kejadian bermula dari siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman yang melakukan kegiatan pramuka. Saat sedang susur sungai banjir mendadak datang, sehingga siswa-siswi yang berada di sungai terbawa arus sungai. ada sejumlah 249 siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut. Hingga saat ini ada 216 siswa yang terkonfirmasi selamat, terkonfirmasi luka-luka ada 23 siswa, 7 siswa meninggal dunia, dan 3 siswa belum ditemukan.

Paska kejadian, Basarnas, pelaksana lapangan giat susur sungai, relawan dan tim SOLOPEDULI berkoordinasi untuk menentukan wilayah yang perlu disurvey. Wilayah yang disurvey adalah sungai Bedog, Selokan Mataram, perpotongan sungai Bedog dengan jalan Ring Road Selatan. Tim SOLOPEDULI berfokus menyisir di titik awal yakni di sungai Sempor.
Hingga pagi ini terdapat 23 orang korban luka, yakni 21 siswa Rawat Jalan/ Pulang dan 2 siswa menjalani Rawat Inap di Puskesmas. ”Hingga saat ini kami masih berkoordinasi dengan pihak Basarnas dan relawan untuk antisipasi bantuan yang diperlukan,” imbuh Nurdin.
Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori menerjunkan tim untuk membantu evakuasi korban dan survey kondisi wilayah. ”Sejauh ini bantuan yang kami lakukan untuk korban banjir sungai Sempor baru sebatas pengiriman relawan untuk proses evakuasi dan pelayanan ambulan, walau kami masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk proses bantuan selanjutnya,” terangnya. Musim Pancaroba seperti ini, pihaknya telah menyiapkan relawan di sejumlah wilayah agar bisa segera menerjunkan relawan saat kejadian bencana menimpa.