SOLOPEDULI Droping Air Bersih di Puncak Merapi

Tim Rescue Solopeduli bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Minggu, 21 September 2014 mengirimkan bantuan berupa 20.000 liter air bersih dan pipa paralon sepanjang 500 meter ke Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Pipa tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun instalasi jaringan air di sumber mata air Banyu Biru yang terletak tak jauh dari puncak Merapi. Pada kesempatan tersebut, tujuh orang relawan Tim Rescue Solopeduliikut mengeksekusi bantuan yang diperuntukkan bagi sekitar 450 jiwa di desa tersebut.

Kekeringan yang sudah berlangsung selama empat bulan ini membuat warga sekitar lereng Merapi kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkan air, warga harus menuruni bukit  ke Sungai Sapu Angin atau Sungai Jeroma yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga. Jarak yang jauh membuat tidak banyak air yang bisa diambil. Akibatnya, warga harus sering naik-turun gunung untuk mendapatkan air. Hal ini tentu saja sangat menyulitkan warga mengingat kondisi lereng gunung Merapi yang dipenuhi bebatuan terjal dan kontur tanah yang tidak rata. Warga menuturkan jika kekeringan ini berlanjut hingga bulan November maka, warga akan sangat kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Apalagi debet sumber mata air Banyu Biru yang jadi andalan warga Tegalmulyo kian hari kian menurun intensitasnya. Hal tersebut diperparah dengan kondisi dua sungai yang menjadi sumber air alternatif warga yang juga sudah mulai mengering.

Di desa Tegalmulyo sendiri kelangkaan air sudah terjadi sejak awal September. Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari warga membeli air dari perusahaan swasta dengan harga berkisar antara 200-300 ribu rupiah per tangki dan biasanya akan habis dalam tempo satu pekan, itupun warga masih harus mengantri dengan daerah lain yang juga memesan air di tempat yang sama. Jarak antara pemesanan dan pengiriman bisa mencapai 5 hari sampai satu minggu. Akibatnya warga terpaksa membeli air dari pengecer yang dibanderol dengan harga 4000-5000 rupiah per jerigen untuk mencukupi kebutuhan air sembari menunggu kiriman datang.

Menurut Sutarno kepala desa Tegalmulyo, aksi Tim Rescue Dan BPBD Kabupaten Klaten ini dirasa sangat membantu memenuhi kebutuhan warga akan air bersih, pihaknya berterimakasih kepada semua pihak yang turut membantu kegiatan ini. (bangkit/endi)