SOLO - Ignatius Shichi Setyo Pratomo (32) biasa di panggil sichi grab karena profesinya sebagai driver ojek online. Belum lama beliau mengucapkan kalimat syahadat sekitar 3 bulan yang lalu. Setelah menjadi seorang muallaf, ujian seolah datang bertubi tubi. Istrinya bernama Asih yang selama ini bekerja membantunya mencari nafkah tetiba menderita sakit yang belum jelas sakitnya apa. Kedua matanya mendadak tidak bisa melihat dan kepala sering pusing serta lemah tidak berdaya. Ibu mertuanya yang saat ini tinggal serumah dengan beliau di daerah Purwosari juga hanya bisa berbaring karena sudah jompo dan tidak kuat berjalan, Bahkan untuk ke kamar mandi saja sudah tidak mampu. Kakaknya yang berprofesi sebagai juru parkir belum lama ini juga menderita stroke. ”Kondisi saya seperti ini, ibu saya juga hanya bisa berbaring, kakak saya juga stroke. Kalau mas Sichi kerja tidak ada yang bisa bantu ibu untuk ke kamar mandi. Jadi kami harus beli diapers dewasa. Padahal untuk makan saja kami susah.” Ucap Asih matanya berkaca kaca. Pasangan ini dikaruniai 2 anak. Anak pertama kelas 7 di salah satu SMPN di Solo, anak kedua usia pra TK yang selama ini harus minum susu kaleng krimer karena tidak mampu beli susu bubuk. “Saya kasihan mas Sichi harus montang manting menghidupi kami semua, tapi beliau sabar dan tidak lupa selalu sholat di masjid. Saya bahagia sekali.” Ujar Asih
Pagi siang sore malam Sichi gigih bekerja karena ini adalah kewajiban dia sebagai tulang punggung dikeluarga. Saat harus mengantarkan istri berobat ke RS Sarjito, secara otomatis beliau tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Sedangkan kebutuhan sehari hari keluarga besarnya tetap harus dia cukupi. Apalagi saat ini sedang pandemic Covid19. Penghasilan sebagai sopir ojek turun drastis. Alhamdulillah kadang dapat nasi bungkus atau nasi kotak gratis di jalan. Saat ini beliau belum berfikir pengobatan selanjutnya. Fokus untuk kebutuhan makan dulu. “Pekan ini istri saya jadwal periksa MRI ke RS Sarjito tetapi masih belum tahu apakah bisa periksa apa tidak.” ujar Sichi penuh harap.

“Alhamdulillah terimakasih ya Allah, terimaksih teman teman Solopeduli yang sudah silaturahim dan memperhatikan kami serta memberikan bantuannya kepada keluarga kami. Semoga Allah ganti dengan pahala yang berlipat.” Ucap Sichi penuh bahagia