Arief Sambudi yang dulu aktif kemana-mana, kini harus menerima suratan takdir yang Mahakuasa. Tubuhnya yang dulu sehat, kini lemah tak berdaya. Kanker lidah telah menggerogoti tubuh Arief selama satu setengah tahun terakhir. Berat badannya turun hingga 50 kg. Tabung oksigen pun selalu siaga disamping tempat tidur Arief. Bahkan Ia harus makan menggunakan selang karena tubuhnya sudah tidak berdaya. Setiap hari, kini Arief hanya tergolek lemah di atas tempat tidur, di ruang tengah rumahnya.
Istri Arief, Fitri Wulandari atau yang akrab disapa Tia menjelaskan awalnya suaminya tercinta menderita sariawan hingga berbulan bulan tak kunjung sembuh. “Sudah kami periksakan ke beberapa dokter tapi tetap tak kunjung sembuh. Akhirnya suami diminta menjalani beberapa cek ini, cek itu, lengkap dan ternyata suami saya mengidap kanker lidah. Rasanya kaki ini gemetar, tubuh ini tetiba lemas seolah tak percaya mendengar vonis dokter tentang penyakit suami saya, karena suami saya bukan perokok,” ucap sang istri sambil menghela nafas panjang.
Rangkaian pengobatan kanker pun dijalani Arief Sambudi dengan penuh kesabaran. Dibalik wajah tegar sang istri, tersimpan banyak cerita serta berjuta asa dan harapan. Sewa tabung oksigen, refill oksigen, kebutuhan obat, vitamin, kebutuhan makan, dan kebutuhan lainnya harus dipikirkan Tia seorang diri. Sementara penghasilan beliau sebagai guru PAUD tak mampu mencukupi semuanya. Ketika saat ini masa pandemi sehingga sekolah diliburkan, penghasilan yang diterima Tia pun tidak penuh.
Pasangan ini sudah dikaruniai seorang putra yang saat ini berusia 1,5 tahun, walaupun sebelumnya sempat mengalami keguguran. Balita lucu yang menggemaskan, masa masa dimana membutuhkan perhatian dan canda tawa ayahnya. Namun saat ini hal itu tak mampu diberikan sang ayah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. “Alhamdulillah ada ibu saya yang membantu saya mengasuh anak saya, karena kondisi suami saya yang saat ini di rawat di RS dr. Oen saya harus bolak balik ke rumah sakit,” terang Tia kepada tim SOLOPEDULI yang berkunjung ke rumahnya.
“Alhamdulilah SOLOPEDULI sudah berkenan mampir di gubuk saya. Terima kasih doa dan dukungannya untuk keluarga kami. Semoga Allah mengijabah semua doa-doa tersebut,” ucap Tia penuh haru.

Hingga hari ini kondisi kesehatan Arief Sambudi belum menunjukan kearah kesembuhan. Sang istripun tidak bisa menemani suaminya dirumah sakit karena situasi pandemi covid19. "Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban kebutuhan hidup mereka,” ungkap Yanik Agustin selaku perwakilan dari SOLOPEDULI. Bantuan diberikan dirumahnya di Sabrang Kulon, Mojosongo, Jebres, Surakarta pada 28/4.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi kesehatan Bapak Arief Sambudi. Beliau bukanlah perokok, karena terkena asap rokok dari orang disekitarnya, malah beliau yang terkena kanker. Kita juga sangat paham kondisi ekonomi keluarga Bapak Arief yang sangat terbatas, maka SOLOPEDULI akan membuka penggalangan dana untuk pengobatan Bapak Arief. Donasi untuk pengobatan Bapak Arief bisa ditunaikan ke kantor SOLOPEDULI secara langsung, bisa juga dengan layanan online,” terang Direktur Fundraising SOLOPEDULI, Tri Waluyo.