SOLOPEDULI memanen kangkung dari hasil budidaya ikan lele dan sayuran. Panen kangkung ini merupakan hasil panen pertama selama uji coba. Panen kangkung pertama dilakukan di wilayah kantor SOLOPEDULI di Komplek Griya Smart di Jl. Tentara Pelajar, Jetak, Bolon, Colomadu, Karanganyar pada 24/8.
Kangkung yang telah panen, bisa dipanen kembali setelah 5 hari. Hasil panen kangkung dibagikan warga sekitar kantor yang membutuhkan. ”Terimakasih banyak mas atas kangkungnya, sangat bermanfaat, semoga donatur SOLOPEDULI semakin berkah bermanfaat,” ungkap salah satu penerima kangkung, didi, salah satu warga Ngasem.
SOLOPEDULI melakukan budidaya kangkung dan lele dengan bioflok. Budidaya ini dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa SOLOPEDULI. ”Alhamdulillah, budidaya ini sudah berlangsung 1 bulan, saya menebarkan biji kangkung di gelas-gelas plastik yang sebelumnya dibawah saya beri arang dan paling atas saya beri spon, baru atasnya spon saya beri biji kangkung, alhamdulillah selama hampir satu bulan sudah bisa dipanen, saat memotong saya sisakan bagian akar dan sedikit batangnya agar setiap 5 hari sekali bisa dipanen lagi,” ungkap salah satu pegiat budidaya kangkung sekaligus mahasiswa penerima beasiswa SOLOPEDULI, Akbar (22 tahun).
SOLOPEDULI berharap budidaya kangkung dan lele ini bisa terus dikembangkan sehingga ke depan bisa diluncurkan programnya ke tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan. ”Walau masih sedikit, alhamdulillah uji coba budidaya kangkung sudah berhasil, tinggal nanti memperbanyak jumlahnya, sedang untuk lelenya masih harus menunggu 2 bulan ke depan untuk hasilnya, semoga lele hasilnya juga bisa maksimal,” terang Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori.
Program budidaya kangkung ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. ”Banyak sekali masyarakat yang kebingungan menghadapi ketahanan pangan, lebih-lebih di masa pandemi. Maka dengan budidaya kangkung sangat mudah dilakukan, modalnya juga sedikit, maka masyarakat bisa mencukupi kebutuhan sayur keluarganya atau kalau hasilnya banyak malah bisa dijual sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” imbuh Sidik Anshori.