Pemerintah melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (DSMK) kembali membuka peluang bagi siswa SMK seluruh Indonesia untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya melalui program English Challenge 2020. Program ini berupa fasilitas ujian sertifikasi internasional kemampuan bahasa inggris dengan TOIEC. Tahun ini, pemerintah menyediakan kuota sebanyak 75000 tes TOIEC dengan harapan agar siswa SMK memiliki bekal sertifikat internasinal yang bisa digunakan untuk memasuki dunia kerja.
Ujian sertifikasi TOIEC ini berupa reading (membaca) dan listening (mendengarkan). Banyak perusahaan terkemuka di seluruh dunia yang sudah mempercayakan ukuran kemampuan berbahasa inggris mereka dengan TOIEC.
Tahun ini, setelah mengikuti ujian seleksi, lima puluh lima siswa dinyatakan berhak mengikuti ujian sertifkasi TOIEC. Lima puluh lima siswa ini, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok di sekolah dan kelompok di rumah. Tiga puluh tujuh siswa melaksanakan tes di sekolah dan delapan belas siswa lainnya melaksanakan di rumah. Pada hari Jumat 13/11, dilaksanakanlah tes TOIEC di SMKIT Smart Informatika.

Meskipun dilakukan secara daring, pihak direktorat SMK mengawasi ujian sertifikasi TOIEC secara langsung. Siswa diwajibkan terkoneksi dengan Google Meet selama ujian berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kecurangan selama ujian.
"Harapan saya adalah agar siswa siswi SMK mendapatkan nilai yang bagus dan kemampuan bahasa inggrisnya bisa meningkat. Bahwasanya, ujian TOIEC ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan mereka agar mampu berkomunikasi bahasa Inggris dengan baik," kata Ustazah Sari, selaku koordinator Bahasa Inggris. SMKIT Smart Informatika atau SMK SOLOPEDULI beralamat di Jl. Srigunting VII Jl.Gremet No.9, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.