SOLOPEDULI - Dampak Erupsi Semeru masih menyimpan duka bagi warga. Terhitung tujuh hari setelah terjadi Erupsi Semeru, warga masih banyak yang belum bisa kembali ke kampung Mereka.
Tim Siaga Becana (Sigab) Solopeduli yang saat ini mendirikan posko dapur umum di lokasi Erupsi Semeru tepat di Ds. Sumberluwuh, Kec. Candipuro, Kab Lumajang.
Selain mendirikan dapur umum tim Sigab Solopeduli juga turut serta dalam evakuasi jenazah dengan menggunakan armada Ambulans Solopeduli.
Koordinator Sigab Solopeduli Nur Sholihan menyampaikan sampai dengan saat ini Sabtu (11/12) tim Sigab Solopeduli masih terus giat membantu penyisiran saluran untuk membuat jalan aliran air agar tidak ke rumah warga.

Oman, salah satu warga yang ditemui saat mengambil barang-barang yang masih bisa diselamatkan menyampaikan bahwa peristiwa ini merupakan peristiwa terdahsyat setelah banjir bandang tahun 1976 lalu. "Awalnya kami hanya mengira ini hanya aliran akibat hujan , namun ternyata ada susulan lahar yang turun dari atas. Kami saat malam kejadian, kami sudah mengungsi, Alhamdulillah selamat,. Tapi rumah kami penuh dengan lahar sampai ketinggian mencapai dinding".

Banyak warga yang kembali ke rumah pada siang hari untuk mengambil barang-barang yang masih bagus dan bisa dibawa pulang.
"Banyak warga yang mereka mengambil barangnya tapi terbatas orang dan terbatas untuk trasnportasi. Dengan barang yang cukup banyak, mereka kesulitan membawa jika hanya dengan membawa sepeda motor. Jadi kami bersama relawan yang ada, membantu mengevakuasi barang-barang dan mengantarkan ke rumah tinggal sementara yang jaraknya kurang lebih 22 km dari rumah terdampak. " Papar Teguh tim Sigab Solopeduli yang berada di lokasi.