Sumarno (45), warga Sukohajo penjual keset menjalani kesehariannya dengan kondisi terbatas. Satu kakinya harus diamputasi akibat kecelakaan kerja.
Dia menceritakan kecelakaan itu terjadi pada 2015 lalu ditempat beliau bekerja "Saya sudah menjalani operasi sebanyak 3 kali dan terakhir 2017. Rumah dan tanah sudah habis saya jual untuk biaya operasi." tutur Sumarno
Sumarno mengakui kondisinya itu sempat membuat dirinya terpuruk. Tapi dia akhirnya berusaha bangkit. Namun di awal pandemi tahun 2020 lalu, pendapatannya turun drastis. Sumarno dan istri mengalami dampak ekonomi serangan Corona.
"COVID sangat terasa dampaknya secara ekonomi. Saya dan istri kehabisan modal tidak bisa jualan bahkan kontrakan sampai nunggak 2 bulan belum saya bayar. Saya mengucapkan terimakasih karena dengan adanya bantuan sembako dari Solo Peduli ini bisa membantu menyambung hidup memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Yang sebelumnya untuk kebutuhan makan saya sampai menjual sepeda milik anak satu-satunya”, ujar Sumarno dengan mata berkaca kaca.
Solo Peduli terus memberikan respons terhadap masyarakat yang terkena imbas wabah virus corona baru (covid-19). Sumarno salah satu potret dari sekian banyak kisah masyarakat disekitar kita penerima paket Sembako keluarga bahagia. Bantuan di serahkan langsung oleh Sutarno Manajer Pemberdayaan Solo Peduli (18/1)
Manajer Pemberdayaan Solo Peduli, Sutarno mengatakan meluasnya virus corona sangat berimbas pada roda perekonomian masyarakat secara umum, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Terimakasih bapak ibu donatur semuanya yang telah mengamanahkan zakat infaq sedekah kepada Solo Peduli. Semoga berkah untuk kita semuanya dan semoga semakin banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan kebahagiaan dengan adanya Solo Peduli