Madyo (65), adalah seorang pria paruh baya yang begitu peduli dengan lingkungan sekitarnya. Bapak satu anak ini rela merogoh kantong pribadi untuk membeli paving yang digunakan untuk menutup lubang jalan umum di utara Bandara Adi Sumarmo Solo. Ia sering melihat pengendara yang jatuh kecelakaan karena roda masuk ke lubang jalan itu.

Ditemui tim Solo Peduli, Senin (21/2) ia mengungkapkan bahwa sebelum ditambal sering terjadi kecelakaan, bahkan bisa 2 sampai 4 kecelakaan dalam sehari. "Saya sering lihat ada yang jatuh karena kejeglong lubang jalan itu karena lokasinya dekat dengan toko yang saya tunggu". Imbuh Madyo dengan sambil menunjuk jalan yang berlubang itu.
Ia beralamat di desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Tidak jauh dari toko yang ia dirikan tidak jauh dari lokasi lubang jalan tersebut. Ia menambahkan juga, selain kondisi jalan yang berlubang, juga kadang masih harus membereskan ranting pohon pinggir jalan yang kadang patah menjulur ke jalan. Ia berharap pengendara tidak ada yang mengalami kecelakaan karena jalan lubang ataupun ranting yang patah menjukur ke jalan.
Sholi dari tim Solo Peduli memberikan keterangan bahwa lubang jalan itu tidak begitu kelihatan, apalagi bagi pengendara yang baru pertama lewat jalan itu. Kondisi jalan sebenarnya masih mulus aspal tapi memang ada beberapa lubang yang lumayan dalam di beberapa titik. Kebanyakan pengendara lewat dengan kecepatan yang lumayan tinggi dan tidak tau kalau ada lubang sehingga beberapa ada yang jatuh kecelakaan. "Kami sangat mengapresiasi aksi hebat Pak Madyo yang memulai langkah kebaikan ini tanpa harus menunggu proyek dari pemerintah untuk jalan raya tersebut. Dan benar adanya, setelah ditambal sudah hampir 1 pekan tidak terjadi lagi kecelakaan seperti sebelumnya".

Mari dukung dan lakukan aksi kebaikan di manapun kita berada. Tidak harus menunggu orang lain memulai tapi kita memulainya maka akan ada yang akan mengikuti langkah kita untuk hal kebaikan.