Sudah 2 tahun lebih, Irfan harus merelakan kedua kakinya untuk di amputasi. Berawal dari kecelakaan saat bekerja, waktu itu Irfan hanya mengalami luka di Jari saja. Tetapi karena tidak ada penanganan yang segera, luka itu menyebar sampai harus dilakukan tindakan amputasi sampai di bawah lutut.

Rasa putus asa sempat hinggap di hati Irfan, beban mental sebagai kepala keluarga dengan kondisi yang penuh keterbatasan fisik. "Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa menerima keadaan ini, walaupun dengan kursi roda, saya bisa membantu pekerjaan dirumah." ucap Irfan sambil meneteskan air mata.
Sekarang dua-duanya diamputasi. Kaki kiri diamputasi di bagian jarinya, sedangkan kaki kanan diamputasi sampai bawah mendekati lutut.
Dikunjungi tim Solo Peduli pada Selasa (22/2) di kediaman Irfan, terlihat rumah yang sederhana menjadi saksi semua aktivitas Irfan di atas kursi rodanya. Rumah dengan lebar 5 x 10 meter itu, dulu dibuatkan dari pemerintah desa. Kondisi terkini penyangga atap sudah banyak yang rapuh, sangat mengkhawatirkan kalau ada angin besar bisa saja akan roboh.

Istri dari Irfan, Sumiyati beraktivitas dengan berjualan di warung makan tepi jalan atau sering kita sebut dengan istilah HIK. Penghasilannya tidak menentu dan beberapa pekan terakhir harus libur karena mengurus suaminya keluar masuk Rumah Sakit. Pendapatan masih jauh dari kata cukup karena selain untuk kebutuhan sehari-hari juga untuk keperluan membeli obat dan juga biaya anaknya sekolah. Mereka dikaruniai 2 anak. Yang pertama lulus SMA tahun ini, dan yang kedua masih kelas 4 SD.

"Alhamdulillah setelah ketemu Solo Peduli, untuk berangkat dan pulang dari Rumah Sakit sudah terbantu Layanan Ambulan Gratis Solo Peduli. Hari ini kami berkunjung kembali dengan menyampaikan bantuan sembako dan santunan kesehatan untuk pak Irfan. " Sambung Sholi dari Solo Peduli.
