Milad SOLOPEDULI Ke-24 : Berdaya Bangkitkan Perekonomian

Klaten - SOLOPEDULI sukses menggelar acara Tasyakuran Milad ke-24 di Pesantren SOLOPEDULI, Karanganom, Klaten, pada hari Rabu (12/10/2023). Acara tersebut menghadirkan tokoh-tokoh penting, termasuk Muspika Kecamatan Karanganom, Dewan Pembina, pengurus, dan seluruh karyawan SOLOPEDULI, baik pusat, cabang, program, maupun mitra jejaring, yang turut berbagi visi dan komitmen untuk SOLOPEDULI ke depannya.

Acara dimulai dengan tilawah dari Fuad Dzulqornain, salah seorang santri Pesantren SOLOPEDULI yang hafal 30 juz Al-Qur’an. Selanjutnya, Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori, S.Sos.I, memberikan sambutan dengan memberikan fokus pada tujuan pesantren untuk menjadi pusat integrated farming. Beliau menyampaikan, "Kita sedang menguatkan komitmen bahwa tahun ini, pesantren SOLOPEDULI bisa menjadi pusat integrated farming." Fokus pada kemandirian pangan yang terintegrasi dan tema milad ke-24, yaitu "Berdaya Bangkitkan Perekonomian," menjadi sorotan dalam pidatonya.

Supomo, S.S, selaku Dewan Pembina SOLOPEDULI, turut memberikan sambutan dengan merayakan perjalanan 24 tahun SOLOPEDULI. Beliau menekankan, bahwa Allah akan menolong mereka yang senantiasa menolong saudaranya. Selain itu, acara ini juga dibuka dengan simbolisasi pemotongan tumpeng oleh Supomo kepada pengurus inti Yayasan SOLOPEDULI Ummat, yaitu Sidik Anshori, selaku ketua, Sigit, selaku sekretaris, dan Eni, selaku bendahara.

Selanjutnya, dilakukan penyerahan launching program integrated farming kepada Ustadz Muhammad Jarwaji, mundzir Pesantren Baiturrahmah SOLOPEDULI. Program ini diharapkan akan menguatkan visi kemandirian pangan bagi para santri yang telah diusung oleh SOLOPEDULI.

Acara inti diisi dengan tausiyah dari Ustadz Drs. H. Umar Sanusi, Mundzir MBS Jatinom dan Ketua Dewan Dakwah Indonesia Cabang Klaten. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak umat Islam untuk membangun kekuatan dalam lima aspek utama: dakwah tauhid, tarbiyatul islamiyah, kesadaran politik, kebangkitan ekonomi Islam, dan pembentukan generasi mujahid. Beliau juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana mengembangkan ekonomi umat Islam, yang mencakup konsep ekonomi kabilah dan syirkah.

Acara ditutup dengan doa oleh Ustadz Umar dan penyerahan modal usaha susu segar sebesar Rp 10.000.000 oleh Harjito, Direktur Pendayagunaan SOLOPEDULI, kepada Anwar, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama para peserta.

SOLOPEDULI berkomitmen untuk terus bergerak maju, mengembangkan pesantren menjadi pusat integrasi pertanian yang mampu membangkitkan perekonomian dan kemandirian pangan, serta memajukan program-program pendayagunaan yang kompeten. Visi dan semangat yang disampaikan dalam acara ini menciptakan harapan besar untuk masa depan SOLOPEDULI yang lebih baik bagi masyarakat secara luas.