Menderita Sakit Hingga Dibully, Abyan Ingin Sekolah Lagi

Karanganyar - Dari balik pintu kayu rumah kecilnya yang sederhana di Selourik RT.01 RW.09, Girimulyo, Ngargoyoso, Karanganyar, Abyan (12) tersenyum malu-malu di belakang Suti (70), neneknya, saat menyapa Candra, tim SOLOPEDULI, yang datang berkunjung bersama "Paket Keluarga Bahagia" pada Rabu lalu (18/10/2023).

Abyan Bibit Al Ghaisan, bocah yang kerap disapa Abyan (dipanggil Bibit hanya di rumah), telah kehilangan kedua orang tuanya akibat HIV sejak ia berusia 6 tahun. Ironisnya, Abyan juga menuruni penyakit yang sama sejak lahir. Menjadi yatim piatu di usia muda, Abyan dirawat dan tinggal berdua bersama neneknya, Suti, yang masih cekatan meski sudah berusia senja.

"Saat itu, Abyan kelas tiga. Penyakitnya sempat memburuk, Mas," ungkap Siti kepada Candra dengan raut berkaca-kaca. Ia berusaha tetap tenang menahan air matanya agar tidak tumpah saat kembali mengenang hal yang sulit untuk diceritakan.

Satu fakta yang tidak boleh dilupakan ialah, Abyan juga menderita HIV. Dari fisiknya begitu kentara, banyak luka di sana-sini. Keadaan bertambah runyam saat teman-teman sekolahnya sering melontarkan ejekan kepadanya. Abyan begitu terpuruk dan rendah diri, sehingga ia memutuskan untuk berhenti sekolah di kelas 3 SD.

Keluarga besar Abyan tidak tinggal diam. Mereka memberi dukungan moral dan mental. Abyan juga sudah rutin menjalani kontrol di Rumah Sakit Moewardi, Surakarta, dengan ditemani pamannya.

"Saya hanya ingin Abyan segera sembuh." Suti kembali berujar.

Berkat kontrol rutin yang dijalaninya, kondisi Abyan perlahan-lahan membaik; begitu pula dengan keinginannya untuk kembali mengenyam bangku sekolah. Meski sempat vakum 1 tahun, Abyan tidak ingin terpuruk terlalu lama.

Dan, kini, Abyan kembali. Ia sudah naik ke kelas 5 SD.

"Terima kasih kepada SOLOPEDULI dan donatur atas kiriman Paket Keluarga Bahagia ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan dengan sebaik-baik balasan," pungkas Suti saat Abyan menerima Paket Keluarga Bahagia.