Kelola Manajemen Emosi, Ponpes Baiturrahmah 2 Solopeduli Gelar Seminar Bersama Faris Isnawan

Unit Program SOLOPEDULI, Pondok Pesantren (Ponpes) Baiturrahmah 2 Solopeduli usai menggelar program kesantrian berupa Seminar Manajemen Emosi yang diadakan di Mushola Asrama Hawwa Ponpes Baiturrahmah 2 Solopeduli pada Sabtu, (10/08/2024).

Bertemakan "Manajemen Emosi" dengan tagline “Emosi Positif, Hidup Progresif”, seminar ini menghadirkan narasumber Faris Isnawan, seorang guru, profesional trainer, dan praktisi SDM, yang sangat tepat untuk membahas tema tersebut.

Acara ini diikuti oleh seluruh santri Ponpes Baiturrahmah 2 Solopeduli, baik santriwan dan satriwati, dengan total 156 santri, meliputi 83 santriwan dan 73 santriwati.

dok.humas: Peserta seminar manajemen emosi, santriwati 

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan lantunan Tilawah Al-Qur'an dari santri putra, dan dilanjutkan sambutan dari Ustaz Naufal Eka Sukma, selaku Mudir Ponpes Baiturrahmah 2 Solopeduli.

“Seminar ini bertujuan untuk membantu para santri memahami dan mengelola emosi mereka, terutama bagi santri baru yang mulai menjalani banyak kegiatan di Pesantren dan SMK,” ungkap Ustaz Naufal Eka Sukma dalam sambutannya.

“Memulai adaptasi dengan lingkungan dan aktivitas baru tentu melelahkan dan menghabiskan tenaga. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan tentang cara mengelola emosi dengan baik agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” imbuh Ustaz Naufal.

dok.humas: Ustaz Naufal Eka Sukma ketika menyampaikan sambutannya

Dalam seminar tersebut, Fariz Isnawan banyak menyampaikan materi mengenai generasi zaman sekarang (Gen Z) yang cenderung belum mampu mengontrol emosi dengan baik dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, di balik itu semua, seharusnya mereka diajarkan untuk tidak berkecil hati dan menutup diri.

Jiwa keingintahuan yang sangat tinggi pada generasi Gen Z dapat dimanfaatkan dengan mempelajari hal-hal yang belum diketahui. Dengan demikian, emosi tersebut dapat disalurkan secara positif.

“Usia produktif seperti anak-anak SMK adalah usia di mana emosi masih pada puncaknya, sehingga apabila emosi tersebut dimanfaatkan dalam hal positif, sangat potensial menciptakan karya-karya dan mengukir banyak prestasi,” ujar Fariz Isnawan.

Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan para santri dapat mengatur emosi dengan baik dan tidak melampaui batas koridor syari'at agama Islam yang telah Allah tetapkan.(snk)