Dalam rangka Milad ke-26, SOLOPEDULI menggelar acara tasyakuran bertema “Zakat untuk Kemandirian dan Keberlanjutan Negeri” di Hotel Sala View, Surakarta. Acara ini menjadi momentum refleksi perjalanan SOLOPEDULI dalam menguatkan peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat menuju kemandirian dan keberlanjutan sosial ekonomi Sabtu, (11/10/ 2025).
Kegiatan dihadiri oleh jajaran pengurus internal, mitra jejaring eksternal, serta perwakilan pemerintah daerah. Hadir pula Hery Mulyono, Sekretaris Daerah Kota Surakarta, dan Kepala KUA Nogosari Boyolali, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga amil zakat.
Acara yang dipandu oleh Andika Alya ini diawali dengan tilawah dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta mars SOLOPEDULI kemudian dilanjutkan sambutan dari Sidik Anshori, S.Sos.I. selaku CEO SOLOPEDULI, Drs. Erie Sudewo selaku Dewan Pembina, dan Hery Mulyono, Sekretaris Daerah Surakarta. Doa bersama untuk keberkahan acara dipimpin oleh Prof. Dr. Moh. Abdul Kholiq Hasan, Lc., M.A., M.Ed. selaku Dewan Pengawas Syariah SOLOPEDULI.
Pesan Dewan Pembina: Tumbuhkan Nilai Positif dalam Perjuangan Kemanusiaan
Dalam sambutannya, Drs. Erie Sudewo selaku Dewan Pembina SOLOPEDULI menyampaikan refleksi mendalam tentang nilai-nilai yang perlu dijaga oleh setiap insan pejuang kemanusiaan. Ia menekankan bahwa dalam membangun lembaga sosial yang kuat dan berintegritas, setiap insan SOLOPEDULI harus mampu menghindari tujuh hal negatif: komitmen yang rapuh, ketidakkonsistenan, hilangnya kreativitas, penyalahgunaan kuasa, konflik kepentingan, pengkhianatan terhadap amanah, dan korupsi.
Sebaliknya, Erie mengajak seluruh tamu untuk menumbuhkan tujuh nilai positif sebagai dasar gerak lembaga, yaitu komitmen, konsistensi, kreativitas, penggunaan kuasa secara benar, kebijakan yang berpihak, kemaslahatan bagi umat, dan kaderisasi yang berkelanjutan.
Ia menegaskan, “Kalau ingin senang seumur hidup, bantulah orang lain. Karena di situlah letak kebahagiaan sejati dan makna hidup yang sesungguhnya.” Pesan ini menjadi pengingat bahwa esensi dari gerakan zakat bukan sekadar menyalurkan harta, tetapi menghidupkan nilai kemanusiaan dan keberkahan dalam setiap amal.
Simbolisasi Penerima Manfaat dan Penghargaan Pemberdayaan
dok.humas: Simbolisasi serah terima pemberdayaan modal usaha dan penghargaan kepada penerima manfaat yang sudah mandiri
Dalam rangka Milad ke-26 ini, SOLOPEDULI menyerahkan bantuan modal usaha pemberdayaan ekonomi kepada 26 penerima manfaat, dengan simbolisasi diberikan kepada dua penerima: Bapak Ihsanudin (usaha ternak domba) dan Ibu Khikmiyati (usaha Smart Chicken). Serah terima simbolis mockup dilakukan oleh Hery Mulyono dan Bapak Joko Sutrisno, salah satu donatur SOLOPEDULI.
Selain itu, SOLOPEDULI juga memberikan penghargaan kepada 26 penerima manfaat yang kini telah mandiri dan berdaya, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka dalam mengembangkan usaha dan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Simbolisasi penghargaan diberikan kepada tiga sosok inspiratif: Bapak Anwar Harsono dengan usaha warung angkringan yang sukses di Klaten, Faizal Abdul Aziz yang kini telah menjadi anggota TNI (diwakili oleh orang tuanya), serta Kholifia Hanif, wirausaha muda sukses di bidang fashion dan skincare. Penyerahan dilakukan oleh Prof. Dr. Adi Sulistyono, S.H., M.H. selaku Dewan Pengawas SOLOPEDULI bersama Sidik Anshori, S.Sos.I., CEO SOLOPEDULI.
Potong Tumpeng dan Talk Show Inspiratif
dok.humas: Talkshow bersama 3 penerima manfaat yang kini telah mandiri
Sebagai simbol rasa syukur, dilakukan prosesi potong tumpeng oleh Bapak Danie H. Soe’oed dan Bapak Supomo, M.M. selaku Dewan Pembina SOLOPEDULI, kemudian diserahkan kepada pengurus yayasan yakni Sidik Anshori, S.Sos.I. dan Endri Kusuma Ratih, S.Sos. selaku Sekretaris Yayasan, didampingi jajaran pengurus lainnya.
Acara berlanjut dengan talk show inspiratif yang menampilkan tiga narasumber sukses dari program pemberdayaan ekonomi SOLOPEDULI yaitu
1. Bapak Mulyoko, pelaku usaha peternakan domba dan kambing yang kini mengelola ratusan ekor ternak dan membuka restoran kambing guling di Wonogiri.
2. Bapak Ahmad Rifai, pengusaha ternak sapi di Boyolali yang mengembangkan sistem integrated farming berbasis masyarakat.
3. Hani Wahyu Nugroho, wirausaha muda digital asal Wonogiri yang kini sukses mengembangkan bisnis digital marketing dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Talk show yang dimoderatori oleh Dr. Indah Piliyanti, S.Ag., M.S.I. ini menyoroti dampak nyata program pemberdayaan SOLOPEDULI melalui dana zakat produktif dari mustahik menjadi muzakki, dari penerima manfaat menjadi pemberi manfaat bagi sesama.
Penyerahan Sertifikat ISO dan Tausiyah Penutup
dok.humas: Serah terima sertifikat Audit ISO 9001:2025
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan hasil Audit Eksternal ISO 9001:2015 sebagai bentuk komitmen SOLOPEDULI dalam mewujudkan tata kelola lembaga yang profesional dan berstandar internasional. Sertifikat diserahkan oleh Ivar Kusradi D., S.T., M.Eng. selaku auditor dari Mitra Sejati Fazahara – SIS Certification kepada Sidik Anshori, S.Sos.I. selaku CEO LAZ SOLOPEDULI.
Sebagai penutup, tausiyah disampaikan oleh Bapak Muhammad Muslih, S.Ag., M.Ag., Kepala KUA Nogosari Boyolali, yang menekankan pentingnya zakat sebagai sarana pemberdayaan dan kemandirian umat.
Acara ditutup dengan persembahan nasyid dari grup Sing to Fund serta sarasehan dan makan siang bersama, mempererat silaturahmi antar seluruh pihak yang hadir.
Refleksi 26 Tahun SOLOPEDULI
Melalui momentum Milad ke-26 ini, SOLOPEDULI menegaskan kembali komitmennya dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah secara produktif, akuntabel, dan berdampak nyata bagi kemandirian masyarakat. Dari mustahik menjadi muzakki, dari penerima menjadi pemberi semangat inilah yang menjadi ruh perjuangan SOLOPEDULI menuju negeri yang berdaya dan berkeberlanjutan.(snk)