Gerakan Cegah Banjir Dan Longsor Akibat Deforestasi, SOLOPEDULI Ajak Gen Z Tanam Pohon Kopi Di Lereng Merapi Dan Merbabu

Untuk mengampanyekan gerakan pencegahan deforestasi yang kian menjadi isu serius di Indonesia, SOLOPEDULI menggelar program Voluntrip “Jelajah Desa & Tanam Kopi” di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, pada Minggu (30/11/2025). Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Tanam Pohon Sedunia (11 November) serta Hari Tanam Pohon Nasional (28 November). Program Voluntrip dijadwalkan kembali dilaksanakan pada batch kedua pada 7 Desember 2025 mendatang.

Lebih dari 50 relawan, mayoritas dari generasi Z, berpartisipasi dalam kegiatan batch pertama ini. Melalui Voluntrip, para peserta diajak untuk belajar, berinteraksi dengan masyarakat, sekaligus berkontribusi langsung terhadap upaya konservasi lingkungan melalui penanaman bibit kopi. Aktivitas ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap pemberdayaan petani kopi lokal di kawasan lereng Merapi dan Merbabu.

Program Voluntrip ini terselenggara melalui kolaborasi SOLOPEDULI dengan MLIPIRIA, sebuah gerakan lokal yang berfokus pada ekowisata dan pemberdayaan masyarakat di Desa Samiran, kawasan Merapi dan Merbabu. Sejumlah mitra yang memiliki isu serupa juga turut memberikan dukungan, di antaranya Aston Hotel Solo, Wardah, dan Instaperfect.

Sebagai salah satu upaya melibatkan generasi muda dalam menjaga kelestarian alam, kegiatan ini dirancang tidak hanya bersifat rekreatif, tetapi juga edukatif dan memberikan dampak nyata. Para relawan mengikuti serangkaian aktivitas konservasi dan budidaya kopi, meliputi jelajah Desa Samiran, edukasi budidaya kopi lereng Merapi-Merbabu, penanaman bibit kopi, coffee tasting, hingga diskusi bersama para petani setempat.

dok.humas

Dalam kegiatan tersebut, hadir CEO SOLOPEDULI, Sidik Anshori, S.Sos.I., yang memberikan sambutan sekaligus meresmikan seremoni penanaman pohon kopi. Dalam arahannya, Sidik menegaskan bahwa deforestasi menjadi salah satu pemicu bencana alam di berbagai daerah, termasuk banjir besar yang sebelumnya terjadi di Sumatra dan Cilacap.

“Gerakan menanam pohon sangat penting untuk masa depan. Kita melihat bagaimana deforestasi memicu berbagai bencana. Melalui Voluntrip ini, kami ingin menunjukkan bahwa penghijauan harus menjadi gerakan bersama,” ungkapnya.

Selain fokus pada konservasi lingkungan, Voluntrip juga memuat misi pemberdayaan petani melalui distribusi bibit kopi unggul. Ratusan bibit berhasil disalurkan kepada kelompok petani berkat kontribusi para relawan dan dukungan para sponsor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas para petani sekaligus menjaga keberlanjutan lahan pertanian kopi di kawasan pegunungan.

dok.humas

Voluntrip “Jelajah Desa & Tanam Kopi” menjadi model wisata sosial (social tourism) yang ingin terus dikembangkan oleh SOLOPEDULI. Melalui sinergi dengan komunitas lokal, pemerintah desa, dan mitra pendukung, SOLOPEDULI berkomitmen mewujudkan program konservasi dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

“Semoga apa yang ditanam hari ini tumbuh menjadi kebaikan yang berdampak panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan petani,” tutup CEO SOLOPEDULI.(snk)