Qurban Solo Peduli

Hari raya Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang dapat dimaknai sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, saling berbagi dan peduli kepada yang kurang mampu dan berkekurangan. Sebagian besar umat Islam merayakan hari penuh berkah ini dengan memberikan daging hewan qurban kepada masyarakat yang kurang mampu terutama untuk masyarakat di daerah Solodan daerah-daerah lainnya sebagai rasa syukur terhadap Allah SWT.

Dan waktu yang tepat untuk melakukan pelaksanaan qurban:

Adalah sejak terbitnya matahari pada Yaumun Nahr (10 Dzulhijjah) ) dan telah berlalu terbitnya dengan kadar shalat dua raka'at serta dua khutbah yang ringan, atau setelah masuk waktu shalat ‘Duha dengan kadar shalat dua raka'at beserta khutbahnya yang sedang (ringan). Hal ini berdasarkan riwayat dari Al Barra' bin ‘Asib radliyallahu ‘anh, ia berkata :

"Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam berkhutbah kepada kami pada yaumun Nahr (hari raya qurban) setelah shalat, beliau bersabda : "barangsiapa yang shalat seumpama kami shalat dan menyembelih seumpama kami menyembelih (yaitu setelah shalat), maka sungguh ia telah benar, dan barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat maka itu daging kambing biasa (bukan qurban)".(HR. Al Bukhari). Oleh karena itu menyembelih qurbansebelum shalat ‘Ied itu tidak mencukupi, tidak sah, tanpa ada perselisihan diantara ulama.

Adapun berakhirnya, Imam An-Nawawi rahimahullah berkata : "Nas-nas Imam al-Syafi'i beserta ashhab sepakat bahwa waktu qurban berakhir ketika terbenam matahari pada hari ketiga dari hari Tasyriq (13 Dzulhijjah), dan ulama sepakat bahwa boleh menyembelih hewan qurban pada waktu-waktu tersebut (10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah), baik malam hari maupun siang hari, akan tetapi bagi kami (Syafi'iyah) hukumnya makruh menyembelih hewan pada malam hari pada selain Udhiyyah, dan pada Udhiyyah (sembelih qurban) maka lebih makruh".

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda :

"Semua hari-hari Tasyriq adalah (waktu) menyembelih qurban" (HR. Ad-Daruquthni dan Al Baihaqi didalam As-Sunanul Kubro)

Apabila melewati batas waktu qurban: jika berupa qurbansunnah, maka tidak ada qurban sebab bukan waktu yang disunnahkan untuk berqurban, sehingga jika ingin berqurbanmaka tunggu ditahun berikutnya diwaktu-waktu qurban.Namun, jika berupa qurbannadzar maka tetap wajib melakukan qurban,sebab merupakan kewajiban bagi yang bernadzar sehingga tidak gugur hanya karena melewati batas waktu.