Haikal, Penderita Hydrocephalus Butuh Uluran Tangan

 

 

 

Surakarta – meski sudah sempat membaik, kondisi balita penderita hydrocephalusMuhammad Haikal Kurniawan kembali memburuk. Tim solo peduli bersama keluarga akhirnya membawa Haikal ke RS. Dr. Moewardi untuk menjalani pemeriksaan pada Senin, 23 Maret 2015.

Sebelumnya Haikal terus rewel, selama dua hari ia terus saja menangis. Kepalanya yang menyusut setelah menjalani operasi, kembali membesar dengan cepat akibat cairan yang dulu dikeluarkan dari kepalanya kembali membanjiri otak balita malang ini.

Mendapati kejanggalan pada anaknya, ibunda Haikal langsung menelfon salah satu personil tim solo peduli, hingga pada hari senin kemarin bersama dengan neneknya haikal dibawa kembali kerumah sakit. Sekitar pukul 9 pagi haikal dan tim beranjak ke rumah sakit.

Selama perjalanan haikal tak henti-hentinya menagis. Entah apa yang dirasakan bocah kecil ini, namun yang jelas tangis bocah ini membuat pilu siapa saja yang mendengarnya. Sementara itu ibunya terus bershalawat untuk menenangkan anaknya. Tim sendiri berusaha mempercepat laju mobil agar haikal bisa segera mendapat penanganan tim medis.

Tak berapa lama kemudian kami tiba di Rumah sakit, ternyata haikal masih harus mengantri terlebih dahulu, beruntung ia dibantu seorang staff yang berbaik hati membantunya mengurus administrasi pendaftaran sehingga ia tidak harus mengantri terlalu lama.

Pukul 12.30 siang, haikal selesai menjalani pemeriksaan, namun ia belum bisa mendapat penanganan medis karena masih harus menunggu hasil observasi tim medis. Sampai berita ini diturunkan, kondisi fisik haikal masih lemah, ia sering muntah ketika diberi makan orangtuanya, selain itu suhu tubuhnya juga tinggi.

TIDAK MEMPUNYAI TEMPURUNG KEPALA

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat hydrocephalusyang ia derita tidah hanya menyebabkan ukuran kepalanya membesar melebihi ukuran kepala bayi pada umumnya, namun juga menyebabkan tempurung kepalanya hilang.

Hal tersebut terjadi justru setelah ia menjalani operasi keempat. Sebelumnya kondisi bayi haikal normal layaknya bayi pada umumnya, namun setelah menginjak usia empat bulan, mulai terlihat keanehan pada kepalanya. Keluarga langsung memeriksakannya ke rumah sakit. Sejak itu ia divonis menderita hydrocephalus.

Serangkaian operasi dan tes mulai haikal jalani. Pada operasi pertama dokter memasang selang yang terhubung dari kepala hingga saluran pembuangan. Hal tersebut dilakukan untuk mengeluarkan cairan di tempurung kepalanya. Namun selang yang seharusnya membantu keluarnya cairan justru melilit di rongga dadanya. Hal tersebut selain mengganggu keluarnya cairan tapi juga menyebabkan peradangan yang berpotensi menimbulkan infeksi area disekitar selang.

Akhirnya dilakukan operasi lagi untuk mengembalikan fungsi selang. Hingga pada usianya yang belum genap 2 tahun ia telah menjalani empat kali operasi. Jumlah yang sangat banyak untuk balita seusianya. Sampai akhirnya dioperasi terakhir tampak jelas bahwa tempurung kepalanya telah hilang akibat desakan hebat cairan yang menumpuk di kepalanya.

Kepalanya kini tidak berbentuk bulat atau lonjong lagi, tapi lebih mirip cawan dimana tulang tengkorak yang tidak sempurna Nampak jelas sekali. Tentu saja keluarga sangat terpukul dengan apa yang dialami putra mereka.

Meski demikian sejumlah besar cairan berhasil dikeluarkan dari kepalanya, namun matanya masih sulit menutup dengan sepurna karena kulit kepalanya tertaik ke atas.

JAUH DARI AYAH

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ayah haikal merantau ke negeri seberang. Di sana ia bekerja sebagai buruh jahit dengan penhasilan yang tidak bisa dibilang besar. Setiap hari ia selalu menyempatkan menelfon keluarganya di Indonesia dan mendengarkan sedikit celotehan haikal.

Meski tidak banyak berbicara, haikal nampak antusias saat ditelfon ayahnya. Bahkan ia menagis ketikan ibundanya mengambil handphone dari genggamannya.

Kini haikal masih menunggu hasil observasi dari tim medis rumah sakit untuk mendapat penanganan selanjutnya, sementara itu kepalanya kian hari kian membesar.

MENJALAR KE MATA

 Sabtu (4/4) kemarin kondisi kepala bayi Haikal yang sebelumnya sempat menyusut kini dibanjiri lagi oleh cairan. Akibatnya ukuran kepalanya kini kembali membesar, bahkan sekarang ukuranya lebih besar dari sebelumnya. tidak hanya itu, bagian samping tempat ditanamkan selang juga melepuh. Melihat kondisi anaknya yang demikian, Ibu Lastri kemudian menghubungi tim YSP. Tim pun segera membawa Haikal ke rumah sakit. Di rumah sakit, Haikal rangsung di rawat inap sambil menunggu tindakan selanjutnya. kini kondisinya kian memprihatinkan, mata kananya mulai terkena dampak dari penyakit yang dideritanya. " Di mata kanannya mulai muncul bercak putih, kata dokter kornea matanya sudah kena. Kata dokter sudah terlanjur, perawatannya sekarang hanya dikasih salep saja." ujar ibu Lastri kepada tim YSP. ibu Lastri berharap Haikal segera mendapat penanganan yang layak agar tidak kesakitan terus.

Beban berat yang harus dipikul Haikal  adalah beban kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam"(Muttafaq ‘Alaih).

Infaq untuk membantu meringankan beban dhuafa ini insya Allah akan mengantarkan menjadi pribadi beruntung yang berhak mendapat kemudahan dan pertolongan Allah Ta'ala. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat..."(HR Muslim).

Bagi anda yang tergerak mengulurkan tangan untuk membantu Haikal, dapat menyalurkan donasinya melalui Rekening :

BCA 392.027.8000,

BSM 704.444.1114,

BRI 0097.01.001077.30.2

a.n YAY SOLO PEDULI.

Setelah transfer mohon konfirmasi melalui SMS/WA 0857-2681-8000

dengan format : Nama, jumlah donasi, rek tujuan, Peduli Haikal.

Contoh : Ahmad, 500 rb, ke rek BCA, Peduli Haikal

Informasi Program :

Telp 0815-6789-1060

SMS/WA 0857-2681-8000

PIN BBM 7A1DE4D6