Solopeduli kembali salurkan bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Kelud

 

 

 

Surakarta--Kondisi pasca letusan Gunung Kelud menyisakan jerit tangis warga korban erupsi, terutama di radius 5-10 km dari puncak. Data BNPB menyebutkan kerusakan bangunan meliputi rumah 3.782 unit, kantor bangunan pemerintah 20 unit, prasarana pendidikan 251 unit, prasarana kesehatan 9 unit, tempat ibadah 36 unit, dan kerusakan sarana air bersih 8.095 m3. Kerusakan lahan pertanian terdapat lahan pertanian sawah seluas 5.146 ha, lahan pertanian kebun 1.792 ha, dan tanaman buah-buahan 260.060 pohon. Sedangkan ternak sapi perah terdapat 25.290 ekor sapi yang terdampak.

Melihat kondisi di atas, Solopeduli melalui Tim Aksi Tanggap Bencana (SIGAB) kembali menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung kelud di wilayah Puncu, Kediri pada Minggu (23/02). Bantuan yang diberikan berupa paket sembako, alat kebersihan, terpal dan bantuan air bersih. Dalam kesempatan tersebut, Tim SIGAB juga membantu warga membersihkan pasir dan batu di dalam rumah.

"Walaupun lelah, kami senang bisa membantu para korban Gunung Kelud. Harapan kami semoga rekonstruksi cepat selesai dan warga bisa menjalankan aktifitasnya dengan normal kembali. Saat ini kebutuhan mendesak untuk warga adalah bantuan berwujud genteng dan air bersih." Ujar Tugiman, Manajer Pendayagunaan Solopeduli.

Hal senada di ungkapkan oleh salah satu warga, "Air adalah kebutuhan pokok kami saat ini, karena di sini bahan pokok ada tapi tidak ada air bersih untuk memasak, sehingga kami tidak bisa makan nasi, kami mengandalkan bantuan nasi dari orang yang memberi. Untuk masak saja tidak ada apalagi untuk mck sehari-hari." Ungkap Ibu nunuk, warga Puncu, Kediri