SOLOPEDULI DAN KASTURI NGAJI BARENG ANAK-ANAK

Solopeduli.org, Klaten– sebagian dari kita mungkin pernah merasakan masa-masa belajar di TPA/TPQ. Biasanya ketika senja tiba, anak-anak usia Sekolah Dasar hingga Menengah sudah siap dengan iqra dan Al Quran mereka, memakai baju muslim untuk beranjak ngaji di TPA. Walaupun ini adalah pendidikan non-formal, namun anak-anak jaman dulu punya antusias yang cukup tinggi untuk ngaji di TPA. Bahkan sama antusiasnya seperti berangkat sekolah di waktu pagi.

Namun fenomena itu sepertinya sudah langka di jaman sekarang. Di tengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat, justru malah membuat kebanyakan dari kaum muslimin menjauhkan diri dari agamanya, tak terkecuali anak-anak.

Fenomena anak yang berbusana rapi dan menyandang kitab suci dewasa ini bisa dikatakan jarang bisa ditemui, bahkan di kota santri sekalipun. Anak – anak lebih memilih menonton TV di sore hari, atau asyik dengan gadget mereka. Lelah setelah deharian bersekolah dijadikan alasan untuk mangkir dari menimba ilmu agama yang sejatinya lebih penting buat kehidupan mereka, hingga ke akhirat kelak.

Orang tua juga seolah menutup mata dengan perkembangan anak mereka. Mereka mau melakukan apa saja utuk "membungkam" anak mereka. Para orangtua tak segan membanjiri anak mereka dengan bermacam fasilitas yang seharusnya mereka berikan sepuluh tahun lagi kepada anak mereka. Yang penting anak diam dan tak berulah. Tak mau kalah dengan sang anak, penat bekerja mereka jadikan sebagai dalil untuk melegalkan kebijakan mereka.

Wal hasil, anak-anak mereka lebih memilih menghabiskan waktu di depan TV atau asyik dengan gadget mereka daripada berangkat ngaji di TPA. Selain bukan  tindakan yang tidak berkualitas, hal itu juga mengurangi kemampuan social anak.

Itulah yang mendorong anak-anak muda yang tergabung dalam KASTURI (Komunitas Alumni IPA 1 SMA N 1 Wonosari) 2009/2010 yang menggandeng Solo Peduli untuk mengajak masyarakat lebih perhatian kepada anak-anak mereka agar kembali ke Dunia TPA yang notabene penting buat perkembangan motorik dan psikis mereka.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Ahad, 12 Juli 2015 tersebut diwujudkan dalam bentuk ngaji bareng yang kemudian dilanjutkan kegiatan outdoor. Anak-anak di ajak untuk bermain sesuai fitrah mereka yang diselingi materi-materi edukasi

Puluhan anak berbagai usia nampak antusias menmgikuti kegiatan yang dilaksanakan di kompleks masjid Nur Hidayah, Ngolodono, Karangdowo, Klaten. Masjid ini di pilih sebagai lokasi kegiatan karena kondisi TPA nya yang sangat memprihatinkan. Kegiatan TPA disini hanya dilaksanakan saat Ramadhan saja, masyarakat juga kurang perhatian dengan keadaan masjid dan kondisi TPA di desa mereka.

Doni selaku koordinator acara mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembalikan spirit anak-anak untuk kembali ke TPA.

" Kami prihatin dengan kondisi anak – anak jaman sekarang. Semakin jauh dari agama, akibatnya banyak terjadi kenakalan di kalangan remaja, karena saat masih anak-anak mereka justru mendapat pendidikan dari TV dan film. Kami hanya melakukan upaya kecil untuk minimal megurangi dampak kenakalan dan penyimpangan remaja melalui kegiatan ini." Ujarnya

Pihaknya juga berterimakasih kepada Solo Peduli atas bantuan yang diberikan.

" Terimaskasih kepada yayasan solo peduli yang telah membantu kami sehingga acara ini dapat berjalan lancar bahkan saya sempat terkejut karena ada tambahan takjil tadi. Anak – anak sangat senang." Imbuhnya

Pihaknya berharap melalui kegiatan ini masyarakat, khususnya anak-anak dapat memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan agam sejak dini.