Solopeduli.org, BOYOLALI- Solopeduli kembali memberikan santunan kesehatan kepada Triyanto (19) pemuda asal Jemowo, Musuk, Boyolali ini mengalami kelumpuhan, Selasa (15/12). Lokasi rumah yang kini ia tinggali berada di lereng Gunung Merapi dan tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Berawal dari terkena musibah kecelakaan ketika menggendong kayu dalam bekerja beberapa tahun lalu lantas terjatuh dan kini ia mengalami lumpuh, akibat tulang belakangnya remuk. Kondisi kehidupan sehari-hari yang serba pas-pas an membuat ibunya yang sudah tua, setiap hari harus turun gunung mencari air karena di daerahnya tidak ada sumber mata air. Pihak keluarga sempat memeriksakan Triyanto ke Rumah Sakit Swasta di Kota Solo, namun hasilnya belum maksimal ditambah biaya pengobatan yang lumayan mahal.
Saat dikunjungi Tim Solopeduli, kondisi rumahnya masih bilik kayu tradisional didalamnya hanya ada kursi plastis dan 2 kamar tidur serta tv hitam putih. Ibunya bernama, Lamirah (57), ia sebagai Kepala Keluarga memiliki tanggungan 2 anak, sedangkan kakak Triyanto hanya bekerja serabutan. Hidupnya sangat memprihatinkan dengan penghasilan yang diperoleh tidak menentu. Pekerjaannya setiap hari harus mengumpulkan pasir dari sungai dan menjualnya setiap satu minggu sekali itupun belum pasti terkumpul. Lamirah membutuhkan bantuan biaya hidup sehari-hari dan untuk kesehatan anaknya ibu dua anak ini sudah pasrah kepada Alloh SWT untuk menerima ujian hidup yang dialami anaknya.
Melalui penghimpunan donasi dari donatur, Tim SOLOPEDULI, Yusuf Nur Erifin, berkesempatan mengunjungi rumah Triyanto, yang kondisinya sedang berbaring di sebuah kamar yang sangat sempit dan sederhana sekali. Walaupun kondisi hanya berbaring dan kadang duduk di kursi roda, pemuda itu tidak pernah mengeluh meskipun bagian bawah perut sampai kaki sudah lumpuh. Tim Solopeduli menyerahkan bantuan berupa uang untuk biaya kesehatan anaknya dan biaya hidup sehari-hari.
"Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari segenap donatur Solopeduli yang sudah berkenan memberikan kepedulianya kepada kami," tutur Lamirah.
(Nungki/Paron)