PELATIHAN KOMPUTER GEL. II LKP SOLOPEDULI TELAH DIMULAI

Solopeduli.org, SUKOHARJO– Kantor Solopeduli area Sukoharjo biasanya  menghentikan semua aktifitasnya setelah lewat pukul empat sore. Namun sejak sepekan terakhir kantor yang lokasinya tak jauh dari terminal sukoharjo ini justru ramai oleh peserta pelatihan komputer gratis yang diselenggarakan LKP Solo Peduli.

Sebanyak sepuluh peserta dari lima belas pendaftar mengikuti pelatihan. Mereka adalah peserta yang lolos seleksi administratif dan home visit. Para peserta ini akan mengikuti pelatihan intensif selama tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut mereka akan belajar tiga program komputer aplikatif yaitu Desain Grafis, Microsoft Officedan Online Shop.

"Peserta akan mendapatkan materi desain dan officemasing-masing 20 kali pertemuan ditambah 5 kali pertemuan materi online shop. Jadi total seluruhnya ada 45 kali pertemuan. Setiap kali tatap muka durasinya 90 menit. Kalau di konversi ke satuan pekanan itu sekitar sembilan minggu untuk lima hari kerja," papar Adi selaku koordinator LKP saat memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan, Sabtu (20/2).

"Insya Allahdalam jangka waktu tersebut semua peserta akan bisa mengaplikasikan materi yang didapat dari pelatihan ini, namun perlu diasah lagi dengan banyak latihan agar lebih mahir dan terampil. Kita nanti juga akan mendapatkan meteri keagamaan setiap Sabtu untuk menguatkan mental dan rohani kita," imbuhnya.

Peserta yang mengikuti  pelatihan periode ini berusia antara 18-24 tahun. Mereka datang dari berbagai latar belakang, mayoritas adalah pelajar yang duduk di bangku kelas XII. Meski masih berstatus sebagai pelajar mereka mengaku mengikuti pelatihan ini tidak mengganggu prestasi mereka di sekolah. Rahayu Astuti, salah satu peserta pelatihan mengatakan mampu membagi waktu antara sekolah dan pelatihan.

"Alhamdulillahmeski paginya sekolah kami tidak capek dan masih semangat ketika belajar disini (Red: LKP Solopeduli), lagian masih ada jeda waktu dari jam dua sampai setengah empat buat istirahat jadi enggak masalah. Kita juga masih ada waktu belajar buat persiapan UN, jadi ya enggak berat, tinggal pinter-pinter bagi waktu aja," ungkap Rahayu.

Lain cerita dengan Linda Wardani, remaja berusia 24 tahun ini bekerja di sebuah pabrik triplek sejak lulus sekolah menengah. Ia terpaksa bekerja karena tidak melanjutkan ke jenjang sekolah menengah karena faktor ekonomi.

Gadis asal Nguter ini sebenarnya sudah ingin mendaftar sejak November 2015, ia melihat spanduk pendaftaran besar di depan kantor area. Namun ia mengurungkan niat nya karena saat akan mendaftar spanduk tersebut tidak ada disana lagi karena rusak oleh hujan. Ia mengira LKP nya sudah tutup. Namun bulan januari lalu ia melihat ada spanduk LKP lagi dan Ia memutuskan untuk bertanya dan alhamdulillahkini ia termasuk pendaftar yang diterima dan bisa mengikuti pelatihan.

Setiap hari selesai pulang kerja ia langsung datang ke tempat latihan. Ia tidak punya waktu istirahat karena ia pulang pukul tiga sore tiap harinya. Namun begitu Linda dan peserta lain selalu semangat dan aktif dalam kelas. Mereka berharap ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa bermanfaat bagi diri mereka dan orang lain.

(Adi/Bowo)