NILAI AGAMA, CAHAYA HIDUP YANG MULAI PUDAR

Solopeduli.org, SUKOHARJO– Dunia remaja, khususnya remaja Indonesia sepertinya tidak akan pernah sepi dari beragam cerita kenakalan atau perilaku meyimpang. Sering kita dengar di beberapa daerah terjadi tawuran antar pelajar, kebrutalan geng motor dan tindakan meresahkan lainnya yang ternyata justru dilakukan oleh remaja.

Masih hangat diingatan kita kasus pengguna jejaring sosial Facebook dengan (Red: sebut saja Mawar) yang sempat menjadi viral di dunia maya karena memamerkan fotonya bersama sang pacar di atas ranjang. Foto ini sempat menuai banyak kecaman dari netizen karena dinilai tidak pantas diunggah ke jejaring sosial. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata Mawar masih berstatus sebagai pelajar SMP, hal tersebut diketahui dari foto-foto profil berikut postingan yang diunggahnya. Na'udzubillah.

Yang jadi pertanyaan adalah kenapa hal tersebut bisa terjadi, remaja kita seolah jauh dari nilai-nilai luhur dan kesopanan yang menjadi ciri khas negeri ini. Makin jauhnya remaja dengan nilai-nilai agama menjadi salah satu faktor maraknya penyimpangan. Pendidikan agama mengajarkan bagaimana hidup dengan baik. Mana hal-hal yang baik dan yang tidak baik untuk di lakukan, menjadi hal utama yang harus dipelajari remaja yang kondisi psikololgisnya rentan labil.

Melihat pentingnya peran nilai agama dalam kehidupan masyarakat, LKP Solopeduli memandang perlu diadakan kajian ke-Islam-an setiap pekannya. Kegiatan ini bertujuan agar peserta pelatihan memiliki pemahaman agama yang baik, sehingga peserta pelatihan yang didominasi oleh kawula muda ini memiliki bekal kecerdasan spiritual yang cukup untuk menunjang kesuksesan mereka kelak tidak hanya di dunia namun hingga di kehidupan mendatang yang abadi.

Peserta pelatihan LKP Solo Peduli mengikuti kegiatan kajian ke-Islam-an di Kantor Area Sukoharjo, Sabtu (12/3). Kajian bertajuk "Pentingnya Menuntut Ilmu Agama" disampaikan oleh Ustadz Ismail Muhammad, Lc. Koordinator LKP, Adi menyampaikan alasan dari pemilihan tema tersebut adalah agar peserta termotivasi menambah pengetahuan agama mereka.

" Sengaja kami memilih tema ini karena kami melihat banyak tempat-tempat kajian Islam, namun mayoritas pesertanya adalah bapak-bapak atau orang-orang tua, sedikit sekali kami dapati ada remaja disana. Khusnudzankami karena mereka tidak memahami pentingnya ilmu agama dan tidak tau manfaat menuntut ilmu agama yang syar'i. Semoga kajian ini memotivasi  peserta pelatihan khususnya untuk lebih semangat menuntut ilmu agama." Jelas Adi.

Dalam kesempatan tersebut Ust. Ismail menjelaskan faedah yang didapat oleh orang yang menuntut ilmu agama. Diantaranya adalah penuntut ilmu agama akan mengetauhi mana yang halal dan mana yang haram sehingga ia akan mengarahkan hidupnya untuk mencari rizki dari apa-apa yang dihalalkan Allah untuknya. Dengan demikian pintu surga terbuka lebar untuknya. Dan selalu menjauhi apa yang Allah haramkan untuknya dan itu akan menjauhkannya dari neraka.

(Adi/Bowo)