Ada yang Unik di Kantin SMPIT Smart Cendekia

Pukul 09.35 pagi, bel sekolah berbunyi menandakan waktu pembiasaan adab Islami pertama dimulai. Pembiasaan adab Islami biasa disebut di sekolah lain dengan waktu istirahat. Beberapa santri berhamburan menuju kantin sekolah yang letaknya di depan Ruang Tata Usaha SMPIT Smart Cendekia. Satu persatu mereka mengambil posisi antri dengan rapi. Para santri berdiri dalam barisan sebelum dibolehkan masuk oleh penjaga kantin. SMPIT Smart Cendekia ini merupakan salah satu sekolah binaan Yayasan Solopeduli Ummat. Sebagian santri sekolah tersebut mendapatkan beasiswa pendidikan dari Solopeduli.

Kantin yang mulai beroperasi sejak tahun ajaran 2016/2017 itu memang tidak seperti kantin sekolah pada umumnya. Sejak itu, jajaran guru smpit yang berlokasi di Karanganom Klaten ini melarang siswanya jajan di luar sekolah. Alasannya banyak jajanan yang dijual mengandung zat berbahaya bagi peserta didik. Maka dengan memiliki kantin sendiri, pihak sekolah lebih mudah dalam mengontrol jajan siswa. Namun bukan hanya itu, sekolah berharap semua kegiatan baik di luar maupun di dalam kelas selalu bernuansa pembelajaran dan pembiasaan akhlak Islami.

Setelah melalui rapat bersama, akhirnya digagaslah kantin sekolah yang cukup unik ini. Ketika akan masuk ke dalam kantin, santriwan maupun santriwati harus mengantri sebelum dipersilakan masuk oleh petugas. Secara bergiliran, 15-an santri dibolehkan masuk untuk memilih jajanan yang mereka inginkan. Sistem bergilir tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi percampuran antara santriwan dan santriwati.

Setelah mendapat giliran mengambil dan membayar jajanan, mereka akan mendapat kupon sebagai bukti telah membayar. Kupon tersebut diserahkan ke petugas di dekat pintu keluar. Hal tersebut sebagai sarana untuk melatih kejujuran sekaligus meminimalisir percampuran antara santriwan dengan santriwati. "Alhamdulillah, tidak ada yang tidak bayar. Semua bayar paling cumaada yang kurang uangnya sebab kadang belum ada keterangan harga di wadah jajan tersebut," tutur Fauziah, salah satu santriwati pengelola kantin.

Terlihat seorang santriwati membawa berbagai jenis jajanan setelah keluar dari kantin sekolah. "Hari ini gakbawa bekal makan siang, jadi jajan sekalian untuk makan siang," kata Syafa, santri kelas VIII B. Setelahnya, para santri kembali ke kelas untuk mengikuti rangkaian pembelajaran seperti biasa. Pihak sekolah memiliki harapan agar budaya jujur dan santun selalu tertanam dalam jiwa setiap santri. (Budi/Yofi)