Solopeduli.org, SRAGEN– Atifah, bayi berusia 11 bulan ini merupakan putri ketiga dari pasangan Bapak Redi dan Ibu Triyani. Kondisi kesehatan Atifah tak seperti bayi pada umumnya. Sejak lahir, putri Bapak Redi ini telah mengalami kelainan, yakni dilahirkan secara prematur dengan berat hanya 1,3 kg dan kondisi bibir sumbing.
Selang tiga hari setelah lahir, Atifah mengalami demam yang tinggi sehingga menyebabkan kejang-kejang. Keadaan tersebut mengharuskannya untuk dilarikan ke RSUD Moewardi guna menjalani penanganan khusus dari tim medis. Dari hasil cek laboratorium rumah sakit setempat, bayi malang ini divonis mengalami jatung bocor, epilepsi dan flek paru-paru.
"Sebetulnya anak kami harus segera menjalani operasi jantung. Namun kondisi fisik Atifah yang semakin memburuk, tidak memungkinkan dilakukannya operasi." Ujar Redi, sang ayah. Redi menambahkan bahwa kini putrinya hanya menjalani rawat jalan. Saat makan, Atifah diberikan asupan khusus karena proses makannya hanya bisa menggunakan selang melalui hidung.
Dalam keberjalanannya, biaya pengobatan Atifah terbilang tidak sedikit. Pak Redi sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh tani, sedangkan istrinya lebih sering merawat Atifah di rumah mengingat kondisinya yang sering memburuk.
Melalui program "Santunan Kesehatan", Solopeduli hadir membantu ringankan biaya pengobatan Atifah. "Kami mengucapkan terimaksih kepada Solopeduli sudah perhatian kepada anak kami. Mohon doanya untuk kelancaran pengobatan Atifah, semoga anak kami ini segera diberi kesembuhan," ujar Pak Redi saat ditemui langsung di rumahnya, Jantran RT 24/RW 005, Pilang, Masaran, Sragen, Jumat (18/11). (Wirli/Yofi)