Solopeduli.org, SOLO- Selasa siang (29/11) Solopeduli didatangi oleh sebuah keluarga yang berasal dari Bantul. Setelah ditanya oleh Staf Pendayagunaan Solopeduli, akhirnya Joko Giriatmo menceritakan kisah pilunya. Joko bersama istrinya, Ari dan tiga putranya berencana mengunjungi salah seorang sahabat karib Joko di Blitar. Namun baru saja sampai di Terminal Sragen, dompetnya dicopet pada Senin (28/11).
Uang senilai 900 ribu, KTP, dan BPJS raib seketika. Dengan menggunakan sisa uang yang ada, keluarga tersebut berniat kembali ke Bantul. Namun sayang, kernet bus hanya menurunkan mereka sampai di daerah Pucang Sawit, Solo.
"Karena bingung, akhirnya kami menuju ke sebuah masjid terdekat untuk beristirahat. Alhamdulillah, warga sekitar berbaik hati memberikan kami minum." Ujar Joko saat berada di Kantor Solopeduli. Laki-laki yang berprofesi sebagai penjual buah ini juga telah melaporkan berita kehilangannya ke Kantor Polisi Sragen. "Sudah dua hari kami ndak makan, hanya minum air saja," imbuh Joko kepada Septi selaku Staf Pendayagunaan Solopeduli.
Atas saran dari takmir masjid setempat, Joko beserta keluarga akhirnya mengunjungi Solopeduli untuk meminta bantuan biaya pulang ke Bantul. Karena telah memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan, Solopeduli melalui Tim Pendayagunaan menyalurkan santunan untuk ibnu sabiltersebut.
"Bapak Joko, Bu Miftah, dan tiga putrinya Tyas, Hasna dan Miftah telah menerima santunan dari Solopeduli dan dapat melanjutkan perjalanan pulang sampai ke rumahnya di RT 28 Trimurti Srandakan Bantul," jelas Septi setelah melakukan penyerahan santunan. (Septi/Yofi)