Dalam tradisi masyarakat kita, istri identik dengan penunaian tugas-tugas domestik. Hampir bisa dipastikan sebagian besar pekerjaan kerumahtanggaan ditangani oleh istri. KondisI ini menyebabkan istri menghadapi kesibukan dan kerepotan tinggi, terutama bagi istri yang bekerja profesional di luar rumah.
Pagi hari akan menghadapi kerepotan rutin, menyiapkan sarapan keluarga, mengurus keperluan anak-anak, membantu suami menyiapkan keperluannya, ditambah dengan harus menyiapkan keperluan dirinya sendiri untuk berangkat bekerja.
Ada banyak suami yang bertipe "boss", tidak mau terlibat sama sekali dalam urusan teknis kerumahtanggaan. Di rumah, maunya dilayani oleh istri. Diminta tolong istri sampai sepuluh kali seperti tidak mendengar sama sekali. Situasi ini membuat kerepotan istri semakin tinggi, terutama setiap pagi hari.
Maka akan sangat membahagianakan istri, apabila suami bersedia membantu meringankan kerepotan istri tanpa harus diminta. Misalnya suami langsung mengambil alih bagian pekerjaan tertentu yang tengah dilakukan istri, sehingga istri bisa mengerjakan hal lain lagi.
Demikian pula saat istri tengah sibuk mengerjakan tugas lembur dari instansi tempatnya bekerja, suami bisa mengambil alih beberapa pekerjaan rumah tangga. Bantuan kecil dan sederhana seperti ini akan memberikan kenyamanan perasaan pada istri, sehingga memberikan motivasi yang sangat berarti bagi istri.
Waktu Untuk Khusus Bersama Istri
Bagi istri, di antara hal yang sangat diinginkan dari suami adalah perhatian. Istri merasa dicintai apabila diperhatikan. Jadi, bukan saja soal materi atau kekayaan yang melimpah, namun soal perhatian yang lebih diharapkan istri. Cukuplah bagi seorang istri merasa sakit hati, hanya karena suami dianggap tidak memberikan perhatian sebagaimana yang diharapkan.
Sangat penting bagi para suami untuk berusaha memberikan perhatian terbaik bagi istri, agar istri merasakan dicintai dan diperlukan oleh suami. Para suami hendaknya selalu berusaha memberikan perhatian untuk istri, sesibuk apa pun dirinya.
Perhatian ini kadang berupa sesuatu yang sangat sederhana, atau sesuatu yang dianggap kecil dan remeh oleh suami, padahal itu dianggap besar dan penting bagi istri.
Misalnya saja mengenai status "lajang" atau "menikah" di profil fesbuk. Walau dianggap sepele, namun bisa memicu persoalan di antara suami dan istri hanya karena suami menulis status "lajang" di profil fesbuknya.
Termasuk perhatian yang penting bagi para istri adalah alokasi waktu untuk dirinya. Ketika suami memberikan waktu yang cukup untuk berkegiatan bersama sang istri, maka ini menjadi bentuk perhatian yang sangat istimewa.
Di tengah kesibukan suami, selalu mengalokasikan waktu untuk bertemu, bercengkerama, mengobrol dan berkegiatan bersama istri. Sang istri merasa dinomorsatukan, merasa menjadi penting di sisi suami. Dengan cara itu istri merasa mendapatkan perhatian dari suami. Jika suami tidak memiliki cukup waktu untuk memperhatikan istri, akan membuat perasaan nyaman pada istri.
Situasi itu bisa berkembang menjadi kekecewaan dan sakit hati, karena merasa dinomorduakan, dinomortigakan atau bahkan merasa tidak mendapat nomor sama sekali dari suami.
Lebih kecewa lagi, ketika yang mengalahkan dirinya hanyalah gadget, laptop, atau game online. Sang suami lebih asyik dengan gadget daripada dengan istri. Suami lebih asyik main game online daripada berkegiatan bersama istri. Ini pasti akan memunculkan masalah besar dalam hubungan mereka.
Oleh: Cahyadi Takariawan