Dongeng Untuk Kita

Hari ini, Selasa tanggal 20 Maret, tercatat sebagai Hari Dongeng Sedunia. Jagat maya sibuk meramaikan dengan #SelamatHariDongengSedunia melalui kicauan di media sosial twitter. Dongeng merupakan salah satu kegiatan yang tanpa disadari telah menjadi tradisi hidup manusia. Ada begitu banyak judul dongeng yang tersebar di seluruh penjuru dunia, dengan kekhasannya masing-masing. Terlebih mendongeng untuk anak yang diyakini memiliki berjuta manfaat untuk tumbuh kembangnya.  Berikut beberapa manfaat dongeng,

  1. Mendongeng dapat membantu meningkatkan keterampilan anak dalam bicara, terlebih untuk usia bayi hingga balita. Membacakan dongeng untuk bayi dapat merangsang pendengaran, sehingga dapat menambah kosakatanya kelak.
  2. Selain itu, mendongeng juga dapatmengembangkan gaya berbahasa. Sehingga, anak akan lebih memahami struktur bahasa yang baik.
  3. Membaca menjadi salah satu kegiatan yang akhir-akhir ini kurang digemari anak-anak. Dengan mendongengkan si buah hati sejak kecil, dapat meningkatkanminat bacanya. Jangan sampai anak-anak penerus bangsa jadi malas membaca.
  4. Dari peningkatan keterampilan anak di atas, mampu merangsang imajinasi anak, mampu mengembangkan kreativitas dan emosi. Serta mampu mengenal ide-ide baru, juga budaya-budaya baru yang mereka dapatkan dari mendengarkan atau membaca dongeng.
  5. Dan yang paling penting adalah, dengan mendongeng, hubungan orangtua dan anak akan terbangun, sehingga dapat mempererat ikatan emosi dalam keluarga.

Mendongeng adalah kegiatan yang sederhana, bahkan bisa dilakukan oleh siapa saja. Dari muda hingga lanjut usia. Namun, ketika mendongeng, terlebih dongeng untuk anak-anak, kita harus mampu memilah dan menyaring mana dongeng yang sesuai untuk usia anak. Begitu banyak pembelajaran yang bisa didapatkan melalui dongeng, nilai sosial, moral, hingga agama. Jadi, ketika ingin mendongeng yang perlu diperhatikan pertama adalah sampai di mana usia mental anak, memperkirakan mana pesan dongeng yang dapat diterima oleh sang anak. Selain itu, bentuk penyampaiannya juga dapat mempengaruhi keberhasilan, sehingga keekspresifan pendongeng diperlukan.

Usahakan untuk meluangkan setidaknya 10 hingga 15 menit sehari untuk menceritakan sebuah kisah kepada anak. Bisa dilakukan sebelum tidur siang, sebelum tidur pada malam hari, atau jika memiliki waktu luang dan tidak sedang lelah. Terpenting, lakukan dengan senang supaya pesan-pesan yang disampaikan dalam dongeng tersebut dapat dipahami oleh sang anak.

Mari mendongeng, karena dongeng ada untuk kita.

Referensi: ayahbunda.co dan aladokter.org / gambar: google