SOLOPEDULI.ORG- Anak merupakan titipan dan karunia Allah SWT. Sebuah karunia yang dinanti-nantikan oleh setiap pasangan. Kehadiran bayi mungil di tengah-tengah keluarga dapat memberikan energi positif baru, serta dapat mengharmoniskan rumah tangga. Tumbuh kembangnya menjadi penantian besar bagi orangtua. Di dalam proses inilah peran orangtua dan keluarga sangat penting untuk mencetak generasi penerus yang berakhlak mulia dan taat pada ajaran Islam. Kunci utamanya adalah pendidikan yang baik,
"Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik." (HR. Al Hakim)
Pendidikan yang baik adalah dengan menanamkan akhlaq yang baik secara kuat dan kokoh ke dalam jiwa anak, sehingga ia mampu menolak syahwat yang jelek, dan menjadikan jiwanya tidak akan merasa nyaman kecuali dengan hal-hal yang baik. Sehingga anak akan menerima akhlaq yang baik, dan mencintai akhlak tersebut. Untuk dapat mencintai akhlaq yang baik, sebagai orangtua kita juga harus mengajarkan akhlaq tersebut dengan cinta. Salah satunya adalah dengan kelembutan.
"Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi dengan kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek," (HR. Muslim)
Anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya, sebaiknya ketika mengajarkan sesuatu pada anak, entah itu dalam bentuk apapun, sebisa mungkin tanpa berteriak dan amarah. Ajari mereka penuh kesabaran dan kelembutan, orang tua juga harus mampu menyeimbangkan dengan kebutuhan hiburan anak. Saat anak-anak mencintai orang tua yang penuh kelembutan, maka cintanya ini akan memotivasi mereka dengan kuat untuk menaati orang tuanya. Sebaliknya, tidak adanya kelembutan pada orang tua, bahkan adanya kekerasan, akan menyebabkan anak menjauh, yang pada gilirannya akan menyebabkan keras kepala dan ketidaktaatan, atau menyebabkan ketakutan yang akan menumbuhkan sifat dusta dan tipu daya pada diri anak kepada orang tua.
Mengajari anak dengan kelembutan, bukan berarti meniadakan hukuman bagi anak yang melanggar aturan atau perintah dan nasehat dari orangtua. Orangtua diperbolehkan menghukum anak, namun hukuman yang diberikan tidak harus dengan kekerasan. Hukuman harus dilihat dari apa yang telah diperbuat oleh anak, sehingga harus dihukum. Misalnya saja, anak terlalu sering bermain gawai, boleh saja orangtua menghukum dengan membatasi penggunaan gawai atau bahkan menyitanya.
Namun, perlu dicatat bahwa hukuman, ketika membesarkan anak-anak, harus digunakan secara bijak. Tidak benar jika anak selalu dihukum untuk setiap pelanggaran yang dilakukan. Hukuman diterapkan saat kelembutan tidak lagi berpengaruh, dan ketika nasehat, perintah dan larangan telah diabaikan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk kebaikan anak.
Setelah menerapkan kelembutan dalam mendidik anak, sebagai orangtua juga wajib mengajarkan hal-hal berikut ini:
1. Mengisi Anak Dengan Iman
Mengisi iman lebih dahulu adalah pondasi awal sebagaimana Rasullulah lakukan. Mengajarkan tauhid terlebih dahulu. Apabila iman telah diisi maka setiap dibacakan Al Quran dan As Sunnah maka akan semakin tebal imannya.
2. Mendidik Anak Tentang Sholat
Setelah anak usia 5 tahun dan telah memahami arah, coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya shalat. Pada usia 7 tahun mulai biasakan ia untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk melakukan shalat.
Tata cara berwudhu secara penuh mulai diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan shalat serta pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat diterapkan pada usia ini. Karena pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan dan tata tertib.
3. Perkenalkan Amalan Lain Dan Memperkenalkannya
Saat anak sudah mendekati usia baligh, maka orang tua perlu mengenalkannya pada shaum (menahan hawa nafsu/puasa lahir dan batin) serta mewajibkan shalat. Selain dari itu juga ditekankan untuk mencari ilmu agama, menghafal Al Qur'an yang apabila tidak mampu maka perintahkan padanya untuk mencatat.
Mengajarkan ketiga hal tersebut tentu perlu proses dan usaha yang panjang. Menjadi orangtua yang baik adalah tanggung jawab besar. Maka, mari didik generasi penerus kita dengan penuh cinta dan kelembutan. Karena Allah SWT menyenangi kasih sayang dan kelembutan.
Referensi: Muslim dan Ummi-Online