Upaya Mudah Mengusir Galau

SOLOPEDULI.ORG- Ada kalanya manusia merasa demikian, merasakan sedih, bimbang dan resah. Manusia memang diciptakan menjadi  makhluk yang memiliki emosi, dan perasaan-perasaan yang istimewa. Kadang, perasaan dan emosi itu muncul tanpa ada alasan yang pasti, terlebih kalau hati dan tubuh sedang kosong. Salah satu perasaan dan emosi itu adalah galau. Yakni, kondisi di mana pikiran seseorang sedang kacau, tidak karuan.

Galau bukanlah sesuatu yang salah, melainkan memang sudah merupakan fitrah. Menjadi salah apabila perasaan tersebut menjadi penyebab dari perbuatan-perbuatan buruk dan tidak sesuai dengan syariat Islam yang dilakukan tatkala perasaan itu datang. Jika perasaan galau itu diiringi dengan perbuatan-perbuatan buruk, maka perasaan itu bisa disebut sebagai penyakit yang akan hilang dan timbul kembali.

Lalu, bagaimana kita harus menghadapi perasaan-perasaan, seperti galau? Dalam Islam, perasaan seperti ini wajar saja. Namun, kita boleh galau yang berlebihan hingga merugikan orang lain dan diri sendiri. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kegalauan,

 

1. Positive thinking

 

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."(Qs Al-Insyirah 5-6)

Potongan ayat di atas merupakan janji Allah SWT, jadi sebagai umat muslim tak perlulah merasa takut dan berpikiran negatif ketika mengalami kesulitan. Begitu pula ketika kita merasa galau, bagaimanapun kita harus berpikir positif, dan optimis dapat melalui masa-masa sulit tersebut. Karena Allah tidak pernah mengingkari janjinya.

 

2. Dzikrullah(Mengingat Allah)

Setelah berpikir positif, senantiasa mengingat Allah. Orang yang senantiasa mengingat Allah dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya dengan tenang.

Sehingga rasa galau yang ada dalam diri kita bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta'ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram" (Qs Ar-Ra'du 28).

 

3. Salat (Sholat)

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun." (QS.Az Zumar : 23)

Salat jadi kewajiban bagi seluruh umat Islam. Dengan menegakkan salat, hati dan jiwa merasa tenang. Dari ketenangan inilah, perasaan-perasaan dan emosi yang negatif dapat hilang. Dalam, salat kita juga dapat berdoa kepada Allah, memohon petunjuk untuk mengurangi rasa galau, dan bingung.

 

4. Sabar

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Qs. Al-Baqarah 153)

Setelah berupaya banyak, bersabar jadi upaya yang harus dilakukan secara terus menerus. Berpikir positif, mengingat Allah, salat, semua sudah dilakukan. Namun, hati masih saja galau dan bingung. Bersabar jadi kunci, untuk kita bercermin dan menyadari apa yang membuat hati dan pikiran kita terasa kacau. Kesabaran juga dapat menenangkan jiwa, dan menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa galau dan bingung yang bersarang di hati dan pikiran. Semuanya kembali lagi kepada diri kita masing-masing, dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT.

 

Semoga bermanfaat!

 

Referensi: Dalamislam dan Akidahislam