Isra Miraj: Keajaiban Yang Sempat Diragukan (3)

SOLOPEDULI.ORG- Perjalanan penuh keajaiban yang ditempuh semalam berakhir setibanya di langit dunia. Begitu banyak keajaiban yang lihat oleh Rasulullah selama perjalanan. Mulai dari ditunjukkannya neraka dan surga, hingga gambaran siksaan untuk para manusia yang membangkang dan berbuat tercela selama di dunia.

Setibanya di dunia, Rasulullah menceritakan apa yang dialaminya dalam semalam. Namun, kisah-kisah yang diceritakan oleh Rasulullah tidak begitu saja dapat diterima oleh orang lain. Orang pertama yang mempercayai cerita beliau adalah Abu Bakar., dengan begitu kini kita mengenal Abu Bakar dengan sebutan As Shidiq.

Bagi para umat Rasulullah kala itu, kisah Rasulullah mengenai perjalanan malamnya yang penuh keajaiaban bagaikan karangan fiksi yang penuh imajinasi. Bagaimana bisa orang biasa kala itu membayangkan hewan buroq, pintu langit, surga dan neraka? Ditambah lagi, kala itu adalah tahun kesedihan atau biasa disebut Am al Huzn. Di mana di tahun itu, Rasulullah harus kehilangan orang-orang yang dicintainya, yakni paman yang mengasuhnya sejak beliau yatim piatu, Abu Thalib. Dan juga kepergian  istrinya yang beliau cintai, Khadijah.

Banyak yang beranggapan (ketika itu), dengan beralasan Rasulullah sedang berkabung sehingga apa yang ia sampaikan dinilai kurang rasional untuk ukuran manusia saat itu. Bahkan banyak yang mendustakan dan mengejek Rasulullah tentang cerita yang dibawanya sepulang bertemu dengan Sang Maha Pencipta.

Alasan yang paling nyata atas kisah Isra Miraj, difirmankan Allah dalam surat Al Isra ayat 1, "agar Kami perlihatkan kepadaya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran Kami)."

Mendengar suatu kabar tidak sama dengan melihat langsung dengan mata kepala sendiri. Memang sulit mengemban beban di jalan Allah, dan harus menghadapi dunia. Betapa tugas Nabi dan Rasul begitu berat di benak kita. Meyakini mereka menjadi salah satu jalan meyakini bahwa kita berada di jalan Allah.

Semoga bermanfaat.

 

Rerefensi: Referensi : Islam Cendikia, Tirto.id, Sirah Nabawiyah