Cara Meningkatkan Dan Memperkuat Iman Kepada Allah SWT

Cara Meningkatkan Dan Memperkuat Iman Kepada Allah SWT - Iman merupakan bagian yang sangat diutamakan dalam kehidupan. Karena dengan imanlah orang tersebut memperoleh derajat dari Allah SWT, dengan iman orang tersebut ikhlas melakukan perintah Allah SWT, dengan iman pula orang tersebut ikhlas dan sabar menerima cobaan dari Allah SWT. Sehingga dibutuhkan cara atau langkah untuk menjaga iman tersebut. Banyak sekali langkah-langkah atau cara yang diajarkan dalam islam untuk memperkuat iman, agar iman kita tidak mudah goyah, karena iman itu bisa naik dan bisa turun tergantung pendirian kita kepada Allah SWT. 

Agar pendirian kita tetap kepada Allah SWT, berikut tips atau kiat-kiat untuk memperkuat iman yaitu:

Pertama: Faktor Primer (utama) merupakan tips yang paling utama dalam kehidupan yaitu berupa tindakan nyata yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin memperkuat keimanannya. Di antaranya yaitu:

1) Akrab dengan Al-Qur’an

Al-Qur'an merupakan petunjuk utama untuk memperoleh keteguhan iman, dan merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan tuhan-Nya. Karena barang siapa yang berpegang teguh kepada al-Qur’an, niscaya Allah akan memeliharanya dan menunjukinya kejalan yang benar.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Wahai manusia sungguh telah datang pelajaran dari Tuhan-Mu (al-Qur'an), sebagai penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus: 57).

2)  Berusaha untuk lebih istiqamah dengan syari’at Islam

Orang yang ber istiqamah terhadap agama Allah, maka kepada orang tersebut akan diturunkan malaikat, agar dia senantiasa merasa tentram didalam hatinya.  Dan dengan beristiqamah maka Allah akan memelihara keimanan kita.

 Allah SWT berfirman:

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian dia beristiqamah dengan perkataannya, maka malaikai-malaikat akan turun kepada mereka dan berkata: "janganlah kamu takut dan sedih, berilah kabar gembira dengan surga yang dijanjikan." (QS. Al-Ahqaf: 13).

3)  Menjauhi perbuatan maksiat

Rasullullah SAW menggambarkan maksiat ibarat sebuah noda yang menempel di hati. Semakin seseorang menjauhi maksiat maka akan bercahayalah hatinya sehingga petunjukpun akan mudah diterimanya. Sebaliknya, jika seseorang sering berbuat maksiat maka hatinya sedikit demi sedikit akan tertutupi hingga cahaya petunjuk pun sulit diraihnya.

4)  Bergaul dengan orang-orang yang sholeh

Berteman dengan orang-orang yang shaleh  merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat mewarnai kualitas keimanan seseorang. Allah dan Rasul pun menyuruh kepada kita untuk lebih selektif dalam memilih teman agar tidak menyesal di kemudian hari, Karena teman bisa menjadi tolok ukur baik atau tidaknya agama seseorang. Oleh karena itu pilihlah teman yang bisa mengajak kita kepada kebaikan.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Wahai celaka aku, sekiranya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai teman akrabku." (QS. Al-Furqan: 28)

Rasulullah SAW bersabda: "Kualitas agama seseorang itu bisa dilihat dari teman akrabnya, maka hendaklah di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia berteman." (HR. Ahmad).

Kedua: Faktor Sekunder merupakan faktor pendukung dari faktor utama (primer), artinya setelah kita melakukan faktor utama tadi seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, beristiqamah, menjauhi perbuatan maksiat dan bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Maka langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah menyambungkan usaha tersebut dengan doa. Sebab akan sangat mustahil jika seseorang hanya berdo’a saja, sementara ia tidak melakukan tindakan apapun untuk memperbaiki dan memelihara keimanannya. Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak akan berhasil memelihara keimanannya jika ia hanya mendasarkan pada usaha saja dengan meninggalkan doa, karena masalah keimanan ini sangat erat kaitannya dengan Allah SWT selaku Khalik (Allah SWT). 

Demikian, langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk memperkuat iman kita, mudah-mudahan Allah senantiasa memelihara iman kita. Amin Ya Rabbal 'Alamin

Sumber : akidahislam