Apa itu Atresia Bilier ? - Atresia bilier adalah penyakit saluran empedu langka yang hanya menyerang bayi. Saluran empedu pada hati, disebut juga dengan duktus hepatikus, berfungsi untuk menghancurkan lemak, menyerap vitamin larut lemak, serta membawa racun dan produk sisa keluar tubuh.
Pada atresia bilier, saluran tersebut membengkak dan menjadi tersumbat. Akibatnya, cairan empedu meningkat di hati dan menyebabkan kerusakan hati. Hal ini membuat hati sulit membuang racun dalam tubuh.
Ada 2 jenis atresia bilier yaitu fetal dan perinatal. Atresia bilier fetal muncul saat bayi masih di dalam rahim. Atresia bilier perinatal lebih sering terjadi dan tidak disadari hingga 2-4 minggu setelah kelahiran. Beberapa bayi, khususnya yang lahir dengan atresia bilier fetal, juga memiliki kecacatan pada jantung, limpa dan usus.
Seberapa umumkah atresia bilier?
Atresia bilier jarang dan hanya terjadi pada 1 dari 18.000 bayi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, bayi prematur, dan anak Asia atau Afrika.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala Atresia Bilier?
Gejala awal atresia bilier yaitu penyakit kuning dan mata kuning. Umumnya, bayi lahir dengan sakit kuning ringan pada 1-2 minggu pertama dan hilang dari 2-3 minggu. Meski begitu, pada anak dengan sumbatan bilier, sakit kuning yang mereka alami dapat bertambah parah. Beberapa gejala lain dari atresia bilier adalah:
1. Warna urin gelap seperti teh
2. BAB berwarna abu-abu atau putih seperti dempul
3. Pertumbuhan lambat
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika 2-3 minggu setelah lahir, anak Anda masih bergejala seperti sakit kuning atau BAB kelabu, Anda harus membawanya ke dokter segera.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab Atresia Bilier?
Atresia bilier adalah salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Sayangnya, sampai saat ini belum ada bukti yang pasti. Meski begitu, para ahli menyakini bahwa atresia bilier bukan penyakit genetik, artinya penyakit ini tidak diberikan dari orangtua ke anak. Selain itu, orang yang mengidap atresia bilier tidak berisiko memberikan penyakit ini pada anaknya. Atresia bilier lebih mungkin disebabkan oleh kejadian di rahim atau sekitar waktu kelahiran. Beberapa pemicu yang mungkin dapat berkontribusi mengembangkan atresia bilier adalah:
1. Infeksi virus atau bakteri setelah lahir, seperti cytomegalovirus, retrovirus atau rotavirus.
2. Masalah sistem imun, seperti saat sistem imun menyerang hati atau saluran empedu tanpa alasan.
3. Mutasi genetik, yang membuat perubahan permanen pada struktur genetik.
4. Masalah saat perkembangan hati dan saluran empedu dalam rahim.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk Atresia Bilier?
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami atresia bilier adalah:
1. Terkena infeksi virus atau bakteri setelah lahir
2. Memiliki kelainan autoimun yang menyerang hati atau saluran empedu
3. Terjadi mutasi genetik
4. Defek kongenital hati dan saluran empedu
5. Paparan pada zat yang bahaya
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan pengobatan untuk Atresia Bilier?
Atresia bilier biasanya diobati dengan operasi, yang disebut prosedur Kasai atau transplantasi hati.
Prosedur Kasai
Prosedur Kasai biasanya merupakan terapi awal untuk atresia bilier. Saat prosedur Kasai, dokter bedah akan mengangkat saluran empedu yang tersumbat pada bayi dan mengambil usus untuk menggantinya. Lalu cairan empedu akan mengalir langsung ke usus kecil. Pada kasus operasi yang berhasil, pasien akan memiliki kesehatan yang baik dan tidak mengalami masalah hati.
Jika operasi Kasai gagal, anak akan membutuhkan transplantasi hati dalam 1-2 tahun. Walaupun setelah terapi berhasil, kebanyakan anak akan berisiko sirosis bilier obstruktif saat dewasa. Jadi, anak perlu dikontrol secara teratur untuk memonitor aktivitas hati.
Transplantasi Hati
Perkembangan dan kemajuan pada operasi transplantasi meningkatkan kesediaan dan pemakaian hati dalam transplantasi yang efisien pada anak. Sebelumnya, transplantasi hati hanya dilakukan jika hati tersedia dari donor yang cocok, dari anak kecil yang sudah meninggal.
Sekarang dengan operasi lebih maju, dokter bedah dapat melakukan transplantasi hati orang dewasa untuk anak kecil. Hal ini dinamakan pengecilan atau transplantasi split liver.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk Atresia Bilier?
Untuk mendiagnosis dengan tepat, dokter Anda dapat melakukan serangkaian tes. Beberapa tes yang paling umum dilakukan dokter untuk memastikan diagnosis atresia bilier adalah:
1. Pemerisaksaan riwayat medis dan pemeriksaan fisik
2. Tes darah
3. X-ray perut
4. Ultrasound
5. Scan hati
6. Biopsi hati
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Atresia Bilier?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi atresia bilier adalah:
Bayi dengan atresia bilier biasanya kekurangan nutrisi dan membutuhkan diet khusus, seiring mereka bertambah usia. Jadi, anak butuh kalori lebih dalam diet hariannya. Anak dengan atresia bilier juga mengalami kesulitan dalam mencerna lemak yang selanjutnya mengakibatkan kekurangan vitamin dan protein. Vitamin tambahan dan penambahan minyak trigliserida rantai sedang dapat diberikan pada makanan bayi. Setelah transplantasi hati, kebanyakan anak dapat makan dengan normal. Meski begitu, selalu konsultasikan dengan dokter anak Anda diet terbaik untuk anak Anda
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Sumber: hellosehat