Kisah Inspiratif : Triyono Dan Aan Tak Pernah Kehilangan Harapan

Lahir dengan kondisi kekurangan suplai oksigen ke otak membuat Aan Fauzi Nugroho mengidap cerebral palsy—kondisi yang menyebabkan gangguan motorik tubuh. Hal tersebut sempat membuat kedua orang tuanya merasa terpukul. Namun seiring berjalannya waktu, Triyono dan istri mulai belajar menerima takdir tersebut. Mereka harus kuat, demi sang anak.

Sehari-hari, Triyono menjadi pedagang mi ayam. Dalam kondisi apa pun, ia tidak pernah kehilangan harapan dan selalu memegang teguh keyakinan akan rencana Allah. Baginya, menjalani hidup dengan penuh semangat adalah cara terbaik untuk menginspirasi dan mengajarkan Aan agar bisa berjuang dalam keadaan sulit.

Saat ini, Aan berusia 22 tahun dan sudah bisa berdaya serta menghasilkan uang sendiri. Pada Maret 2020, Triyono menemukan peluang untuk mengembangkan potensi Aan melalui bisnis sabun cair. Meskipun perjalanan awalnya sulit, Aan akhirnya bisa berjualan sabun cair di sekitar Pasar Colomadu, Karanganyar.

Semua itu berkat dukungan keluarga, juga semangat dari Aan sendiri. Triyono selalu menjadi pilar dukungan bagi Aan dalam perjalanan usaha ini. Ia terus memberikan semangat dan mengingatkan Aan agar senantiasa berserah diri kepada Allah. Triyono juga menuliskan harga sabun di ransel Aan, seharga Rp6.000, karena Aan kesulitan berbicara.

Selain itu, tekad yang kuat juga membuat Aan mampu menghadapi berbagai rintangan yang menghampiri. Walau sering dianggap remeh, menemui masalah-masalah teknis, dan sebagainya, Aan tidak menyerah dan memilih menghadapi semuanya.

Pernah suatu ketika sepeda listrik yang digunakan Aan jualan mengalami kendala. Saat itu, ia memilih untuk menuntun sepeda tersebut kembali ke rumah sendiri, agar tak merepotkan orang tuanya.

Sepeda listrik itu merupakan pemberian SOLOPEDULI guna mendukung Aan dalam mengais rezeki. Dulu, ketika sepeda tersebut diserahkan, Triyono merasa terharu karena menemukan banyak orang yang peduli dan bersedia membantu.

Triyono memiliki harapan besar untuk masa depan Aan. Ia berharap usaha putranya dapat terus berkembang dan menginspirasi teman-teman sebaya yang juga berkebutuhan khusus. Baginya, semangat Aan adalah sumber inspirasi yang tak ternilai.

Selain berbisnis sabun, Aan juga aktif dalam kegiatan karang taruna dan selalu meluangkan waktu untuk beribadah di masjid.