RUANG KATA : MANUSIA BERJIWA HIDUP PASTI MEMILIKI IMPIAN

 

Peserta pelatihan LKP Solo Peduli datang dari berbagai latar belakang. Banyak diantara mereka memiliki kisah menarik yang bisa diambil hikmahnya oleh orang lain. Beberapa waktu yang lalu koordinator LKP, Adi, meminta perserta membuat essay singkat mengenai pengalaman atau hal yang amat mendalam di kehidupan mereka.

Selain agar cerita mereka bisa diambil hikmahnya oleh orang lain, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan terapi psikologis. Terbukti setelah menuliskan cerita mereka, para peserta nampak lebih tenang dan ada raut lega di wajah mereka. Harapannya mereka lebih nyaman dalam belajar.

Berikut adalah essay  dari Qomsyiah, salah satu peserta pelatihan cukup pandai memahami materi desain. Gadis berkacamata ini menuliskan kisah hidupnya dengan bahasa yang apik dan penuh perasaan.

  

Setiap manusia pasti mempunyai impian. Impian bisa dikatakan sebagai harapan, cita-cita atau tujuan hidup. Tak ada seorang pun yang tidak mempunyai harapan dalam hidupnya. Impian adalah perasaan yang merupakan keinginan hati. Keinginan yang setiap orang selalu berusaha untuk mewujudkannya.

Banyak hal yang menjadi impian seseorang. Mendapatkan harta berlimpah, kedudukan tinggi, menjadi terkenal dan lain sebagainya. Apa semua orang hanya ingin mendapatkan salah satu diantaranya, entahlah. Yang pasti semua orang ingin mendapatkan lebih dari yang mereka impikan. Mungkin tak sedikit orang yang berputus asa karena impian mereka tak terwujud. Semua tidak semudah yang diharapkan, terkadang kenyataan memaksa kita untuk bangun dari mimpi.

Banyak mimpi dalam untaian doaku, terlebih untuk kehidupanku kelak. Bukan hanya duniaku, tapi juga untuk akhiratku. Mimpi yang tidak ku bangun sendiri. Sebuah mimpi dimana ada seseorang yang sangat berarti di dalamnya. Seseorang yang membuatku bangun ketika aku jatuh. Yang selalu menginginkan kebahagiaanku. Seseorang yang semakin lama semakin menua, dan hanya butuh aku disampingnya. Seseorang yang selalu mengkhawatirkanku. Seseorang yang sering ku buat kecewa tanpa kusadari, namun ia selalu bisa menyembunyikan rasa kecewanya dan mendiamkanku. Hingga aku tersadar telah melukai hatinya.

Aku adalah anak terakhir dari dua bersaudara, aku dan saudara perempuanku tinggal bersama ayah kami. Ayahku adalah orang yang sangat berperan dalam hidupku. Berusaha adalah pelajaran berharga yang ku dapat dari beliau. Meski bukan orang yang berpendidikan tinggi, namun ia mengajari ku banyak hal. Meski pengetahuan umum yang ayah miliki tidak seberapa, namun soal urusan agama aku banyak belajar dari beliau. Terlebih aku dan kakakku hidup tanpa kasih sayang seorang ibu. Aku kehilangan beliau saat kami masih kecil. Sejak ibu meninggal, nenek lah yang menggantikan peran beliau. Nenek mengajari hal – hal yang tidak bisa ayah kami ajarkan. Memang tidak tidak bisa menggantikan peran sorang ibu, tapi kami cukup bahagia. Untaian nasehat berharga sering kudapati saat bersama nenek.

Menginjak usia SMP, nenek kami pergi ke tempat ibu berada. Sejak saat itu ayah mulai khawatir dengan pergaulanku. Masa SMP memang masa baru buatku, aku merasa sudah besar dan bebas memilih apa yang aku suka. Matakupun buta dengan kehidupan baruku. Sejak saat itu aku sering membuat beliau pusing dan cemas. Meski begitu beliau dengan sabar menasehatiku dan memberi pemahaman bagaimana menjadi manusia yang berguna. Tak lama aku tersadar akan mimpi beliau yang harus aku nyatakan. Yang harus aku wujudkan. Meski tangan lembut yang dulu selalu merangkulku dengan hangat tak lagi aku dapatkan. Namun ayah selalu berkata, "Jadilah perempuan yang baik meski tanpa didikan seorang ibu. Karena ayah akan selalu mengharapkan berita baik tentangmu."

Taka lama ini ayah mengatakan, banyak yang mengasihani ayah karena beliau duda dan tidak memiliki anak laki-laki yang nantinya meneruskan tugas beliau menjaga aku dan kakak. Tapi ayah justru bersyukur dikaruniai dua orang putri yang cantik. Lalu ayah bertanya padaku,

" Apa yang salah dengan anak perempuan??" kata beliau

Aku hanya bungkam, diam. Seolah banyak salah yang ingin aku mintakan maaf kepadanya.

Ayahku mengatakan, kekuatan terbesar dalam hidup ayahku sekarang adalah putrinya. Namun ia tak bisa selamanya bersama kami. Ayah akan semakin menua dan pergi dari hidup kami. Mendengar perkataan ayah tadi aku sedikit terisak. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa ayah yang selama ini selalu memberikan segalanya. Ku tahan tangisku sekuat yang aku bisa. Tak pernah terpikir olehku sebelumnya. Kini aku sadar, ada orang yang harus aku bahagiakan , ada yang menanti kesuksesanku. Ada orang yang selalu disebut namaku dalam setiap doanya. Seseorang yang membuatku merasa sangat aman dan nyaman saat di dekatnya.

 

Ternyata selain bisa membuat desain yang bagus, ia juga piawai menuangkan perasaan dalam untaian kata. Semoga ia bisa mewujudkan  apa yang selama ini menjadi mimpinya.