Semangat Dakwah Ekonomi Syariah

Beberapa tahun terakhir, geliat perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus meningkat. Hal ini, selayaknya didukung oleh seluruh lapisan masyarakat muslim. Salah seorang yang penuh semangat berkontribusi di dalamnya adalah Marlina.

Ibu dari tiga orang anak, alumni Politeknik Akuntansi di Universitas Diponegoro (UNDIP) ini sejak tahun 90-an memang sudah bercita-cita ingin berkiprah di dunia ekonomi syariah. Perjuangannya dikisahkan kepada Hadilasaat ditemui di kantornya.

"Waktu itu ingin belajar ekonomi syariah masih sulit. Saya kuliah mengambil Jurusan Akuntansi di UNDIP dan dilanjutkan S1 di Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta. Namun, untuk bidang ekonomi syariah saya harus ikut Pendidikan Ekonomi Syariah selama satu tahun di Yogyakarta," kisah Manajer BMT Center Kube Karanganyar ini.

Bermodal ilmu yang telah dimiliki serta semangat untuk berkontribusi di bidang ekonomi syariah, akhirnya Marlina bersama suami mendirikan lembaga keuangan yang berbasis syariah. Tak hanya itu, semangatnya untuk memberikan hal yang lebih dalam dakwah juga dilakukan dengan menjadi Duta Peduli di Solopeduli. Saat ini, belasan karyawannya telah ikut menjadi donatur dalam program-program sosial Solopeduli.

"Awal kenal Solopeduli dari membaca Hadila. Setelah itu ikut donasi, kemudian ikut acara Temu Akbar Duta Peduli. Dari situ jadi tahu program-program semacam SMK gratis dan sejenisnya. Alhamdulillahkami ikut andil di dalamnya. Di Karanganyar, saya pernah melihat kiprah Solopeduli secara langsung, dalam kerja sama Solopeduli dengan Panti Asuhan An Nur," tuturnya tentang perkenalannya dengan Hadilamaupun Solopeduli.

"Ke depan saya berharap bisa bekerja sama dengan Solopeduli pada bidang-bidang yang bisa digarap bersama. Misalnya mendirikan tempat pemotongan hewan yang syariah atau pun di bidang-bidang lain yang ada nilai dakwah dan kebermanfaatan untuk masyarakat," tambahnya.

Terkait dengan perkembangan lembaga keuangan  syariah yang dikelolanya, dia menyampaikan bahwa masyarakat muslim mulai paham kenapa harus memilih layanan keuangan yang berbasis syariah.

"Agar dakwah ekonomi syariah ini makin kuat, para pendakwahnya pun harus syar'i. Akhlaknya dan perilakunya juga harus bisa dibedakan antara orang yang mengusung dakwah dengan yang tidak. Kepada mereka yang langsung terjun di masyarakat, saya sering berpesan bahwa mereka bukan semata-mata bekerja melainkan sekaligus menjadi pendakwah ekonomi syariah," pungkasnya di akhir perbincangan. (taufik)

 

Sumber: Majalah Hadila