Solopeduli.org, PURWOREJO – Bencana banjir di sebagian besar wilayah Purworejo yang terjadi bulan Juni 2016 lalu menyebabkan berbagai dampak sosial. Salah satu dampak tersebut adalah terputusnya rantai ekonomi masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani padi. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, banjir telah datang 3 kali sehingga membuat para petani gagal panen.

Adanya kejadian tersebut, Solopeduli bersama dengan BSS hadir menggulirkan programrecovery bencana pemberdayaan masyarakat Penggemukan Ayam Jowo Super. Program semata bertujuan untuk menyambung rantai ekonomi masyarakat terdampak bencana. Lokasi program tersebar di Kecamatan Butuh, Kecamatan Bayan, Kecamatan Ngombol, Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Bagelan.

Pada Rabu (14/12), bantuan yang disalurkan sebesar 20 juta untuk program Penggemukan Ayam Jowo Super akan dikelola oleh 40-an masyarakat korban bencana. "Program tersebut dipilih karena masa panen ayam relatif singkat kurun 50-70 hari," ujar Tri Waluyo, Manajer Pendayagunaan Solopeduli.

"Kami di sini selaku penerima bantuan program recoverymengucapkan terimakasih kepada Solopeduli. Kami berharap program ini juga bisa dirasakan oleh masyarakat di daerah lain yang yang terdampak bencana," kata Budi Sarono, salah satu warga penerima manfaat di Kedung Agung, Butuh, Purworejo.

Selanjutnya Harjito selaku Direktur Pelaksana Solopeduli mengharapkan masyarakat terdampak bencana di Purworejo yang mendapatkan bantuan dari Solopeduli dapat meningkatkan perekonomiannya dan target kedepan bisa menjadi muzakki (pihak yang mengeluarkan zakat). (Tri/Yofi)