Azizah Elsa Latifa Meninggal Dunia

YOGYAKARTA-Azizah Elsa Latifa, penderita penyakit langka Atresia Bilier asal Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten  Karanganyar, akhirnya menemui takdirnya untuk kembali kepada sang pencipta, Allah Swt.  Pada Selasa (28/11) sekitar pukul 09.00, Azizah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta. Azizah meninggal setelah dua tahun lebih berjuang melawan penyakit  Atresia Bilier. Azizah sudah kembali kepada Allah Swt dengan segenap cerita panjang perjuangan Azizah dan orangtuanya untuk berikhtiar mencari kesembuhan.

Siang itu sekitar jam 10.30, telepon Solopeduli berdering menandakan ada telepon masuk. Ternyata, telepon dari Pak Aldi, ayah (almh) Kizzy, penderita Atresia Bilier yang telah meninggal dan pernah mendapat pendampingan dari Solopeduli. Pak Aldi mengabarkan bahwa Azizah telah meninggal dunia di RS Dr. Sardjito. Pak Aldi meminta bantuan ambulan gratis Solopeduli untuk menjemput jenazah ke RS Sardjito dan dibawa ke rumah duka di Suruhan, Gondangrejo, Karanganyar. Berita tersebut mengagetkan Tim Solopeduli, meskipun selama melakukan pendampingan pengobatan Azizah ini, sudah siap dengan segala keputusan dari Allah. Kondisi terakhir Azizah, sekitar seminggu sebelumnya, juga diantar oleh ambulan gratis Solopeduli untuk berobat ke RS. Dr. Sardjito. Ketika itu permintaan dari Pak Warno, ayah Azizah, termasuk mendadak mengingat kondisi Azizah saat itu yang makin memburuk. "Ini adalah kondisi terburuk Azizah, sejak dia menderita sakit Atresia  Bilier in, Mas," ungkap Pak Warno saat itu. Setelah mendengar kabar duka itu, dengan sigap, Solopeduli mempersiapkan ambulan dan segera meluncur ke Yogyakarta.

Sesampainya di Yogyakarta, tim dokter sudah menyiapkan jenazah Azizah agar bisa segera diberangkatkan ke rumah duka. Dalam perjalanan menuju rumah duka, kesedihan yang teramat dalam begitu terasa. Bu Harni, ibu almarhumah Azizah menangis sesenggukan, bahkan sesekali mengajak bicara Azizah seolah-olah belum tiada, masih ada seperti sedia kala. Ambulan Solopeduli yang membawa jenazah Azizah tiba di rumah duka pukul 18.15 WIB. Tiba di Desa Suruhan, para tetangga Azizah sudah mengerumuni rumah duka. Mereka hadir untuk menguatkan keluarga Azizah, utamanya Bu Harni yang sangat terpukul dengan kepergian anaknya tersebut. Prosesi pemakaman dilangsungkan pada malam hari itu juga. Sesaat setelah jenazah disholatkan, jenazah langsung diberangkatkan ke pemakaman setempat yang jaraknya tidak jauh dari rumah.[Ach/Kjay]