YOGYAKARTA - Solopeduli bersilaturahim kepada Gea Annafi Kyala Putri, penderita Atresia Bilier. Silaturahim awal tersebut dilaksanakan di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, Jum'at (12/1). Kyala, begitu bocah berusia 29 bulan itu akrab disapa, adalah anak kedua dari pasangan Pak Wanto dan Ibu Sisti, warga Nilorejo RT 1/RW 4, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Kyala menderita atresia bilier sejak dilahirkan. Dalam menjalani pengobatan, Kyala sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Namun, karena di RS Dr. Moewardi pasien Atresia Bilier merupakan kejadian yang pertama, maka Kyala dirujuk di RS Dr. Sardjito Yogjakarta. Sebulan sekali secara rutin Kyala menjalani kontrol di RS. Dr.Sardjito. Setiap menjalani kontrol, orangtua Kyala menggunakan motor apabila cuaca cerah dan menggunakan kereta api apabila cuaca mendung atau hujan
Kondisi terkahir Kyala, terdapat bentol-bentol kecil di tubuhnya dan terasa gatal apabila cuaca sedang panas. Konsumsi susu juga memerlukan susu khusus yang rendah lemak. Satu dus susu hanya untuk konsumsi dua hari, sedangkan harga susu sendiri Rp 29.000,-/dus. Jadi untuk satu bulan, Kyala membutuhkan sekitar 15 dus susu dengan biaya Rp 435.000,-. Senin depan (22/1) akan dilakukan biopsi kepada Kyala untuk mengetahui kondisi kesehatan Kyala lebih lanjut. Meskipun Kyala termasuk dalam pasien BPJS, masih ada beberapa obat yang belum tercover oleh BPJS. Harga obat yang ditebus untuk pengobatan Kyala terbilang cukup mahal, sektar Rp 600.000,-/bulan untuk yang tidak ditanggung oleh BPJS. Kebutuhan pengobatan Kyala yang tidak tercover BPJS mencapai Rp 1.435.000,- per bulan. Itu belum termasuk biaya transport dan biaya hidup selama berada di rumah sakit. Untuk sedikit meringankan beban keluarga Kyala, Solopeduli juga memberikan santunan berupa susu rendah lemak, Diapers , dan uang santunan.
Pak Wanto adalah seorang buruh di sebuah pabrik di daerah Karanganyar dengan pendapatan yang sedikit. Selain Kyala, Pak Wanto masih ada tanggungan satu anak lagi yang sedang duduk di bangku SMP. Sementara, Bu Sisti seorang ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. Keluarga ini sangat membutuhkan uluran tangan kita untuk meringankan beban hidup dan pengobatan Kyala. [Kumara/Kjay]