Dari MPLS Hingga Asia Para Games, SMK Gratis SOLOPEDULI Terus Kejar Prestasi

SOLOPEDULI.ORG, Surakarta - Selama 6 hari 62 siswa baru angkatan 10 mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang di adakan oleh OSIS SMK Gratis SOLOPEDULI pada Senin-Sabtu (16-21/7). Kegiatan diawali dengan dengan penyematan tanda peserta oleh kepala sekolah, M. Ali Mursidi, S.E., M.Pd. kepada siswa dan siswi baru setelah apel penyambutan siswa baru di lapangan sekolah.

Ketua panitia MPLS, Ilham Akbar menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya MPLS bagi para  siswa-siswi baru ini untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain pengenalan terhadap organisasi, fasilitas umum dan sarana prasarana sekolah. Selama MPLS siswa baru disuguhkan dengan berbagai kegiatan seperti pengenalan jargon dan mars SMK, organisasi kesiswaaan, pembiasaaan adab di sekolah, mabit siswa dan berbagai acara lain yang dikemas menarik. Hal ini membuat siswa dan siswi baru mengaku semangat dalam mengikuti kegiatan MPLS di SMK Gratis SOLOPEDULI.

M. Azfa al-farisi (15) misalnya, siswa baru SMK Gratis SOLOPEDULI yang berasal dari SMP IT Nur Hidayah, mengaku kalau ia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang, ia juga sangat bersemangat ketika mendapatkan materi tentang organisasi-organisasi yang ada di sekolah. “Semoga anak-anak bisa lebih beradaptasi lebih mudah dengan linkungan sekolah dan asrama yang baru.”, ungkap guru BK SMK ITSI, Niya Ayu Murti, S.Pd.

Pada kesempatan yang berbeda, 2 anggota Paskibra SMK Gratis SOLOPEDULI, Naufal Ilyas Saputra dan Dhiyauddin Rais, mengikuti bimbingan teknis untuk Torch Relay Asian Para Games 2018, Minggu - Senin (15-16/7). Acara yang digelar di The Sunan Hotel tersebut diadakan oleh Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) untuk persiapan Torch Relay untuk Asian Para Games yang akan dilaksanakan pada 5 September mendatang.

Naufal dan Dhiyaud, begitu panggilan akrab mereka, mereka mendapatkan tugas sebagai Torch Ranger dengan tugas sebagai asisten atlit para games yang akan membawa obor Asian Para Games saat sampai di kota Solo, kota kedua jalur yang di lalui Torch Relay setelah kota Ternate. “Tugas kami sebagai asisten atlit yang membawa obor, mendampingi atlitnya, tapi nanti ada beberapa tugas pembagian khusus lanjutan yang belum disampaikan”, ungkap Naufal.

Dalam acara tersebut ada 70 peserta yang hadir dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kelas Khusus Olahraga (KKO), Mahasiswa UNS, dan anggota paskibra kota Surakarta. Naufal merasa senang bisa ikut andil dalam acara ini karena ingin memaksimalkan kontribusi di Paskibra kota Surakarta sebelum melepas masa jabatannnya di tahun ini, “saya merasa senang bisa berpartisipasi dalam ajang spesial terutama untuk penyandang difable”.

SMK Gratis SOLOPEDULI merupakan sekolah yang berdiri dibawah yayasan SOLOPEDULI. SOLOPEDULI merupakan lembaga zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana zakat, infaq, sedekah dan dana-dana sosial lainnya untuk disalurkan kepada kaum dhuafa dan membutuhkan. Direktur Fundraising Tri Waluyo menyampaikan “banyak prestasi yang sudah didapatkan anak-anak SMK Gratis SOLOPEDULI baik pada sisi akademiknya, pada ajang-ajang kejuaraannya lainnya maupun skill yang memadai pasca kelulusan untuk menunjang kemandirian mereka, sejauh ini yang masih menjadi kendala bagi SOLOPEDULI adalah sekolahannya yang sampai saat ini masih menyewa, untuk itulah kami mengajak semua masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia untuk bersama-sama membangun SMK Gratis SOLOPEDULI dengan cara berdonasi melalui SOLOPEDULI,, mudah-mudahan donasi yang diberikan menjadi jalan kesuksesan mereka yang dhuafa dan menjadi amal jariyah bagi para donatur” (Diyah)