SOLOPEDULI.ORG, Lombok - Tak kurang dari 73 shohibul qurban Solopeduli tahun ini menyalurkan hewan qurban mereka untuk para pengungsi korban gempa Lombok. Penyembelihan hewan qurban dilaksanakan di lima desa di Kecamatan Sembalun dan tiga desa di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jum'at (24/08)
Proses penyembelihan hewan qurban dibantu oleh para relawan dan warga yang mendiami camp pengungsian. Setelah selesai, daging qurban didistribusikan kepada 600 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Sembalun dan 140 KK di Kecamatan Sambelia. Pemilihan dua lokasi yang menjadi wilayah distribusi hewan qurban kali ini bukan tanpa alasan. Dua wilayah ini merupakan daerah yang pertama kali terkena dampak gempa, sehingga sebagian besar relawan sudah meninggalkan area pengungsian. Sembalun juga merupakan area terjauh dari pemerintahan. Untuk menuju Sembalun yang berada di kaki gunung Rinjani setidaknya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4,5 jam dari Mataram dengan medan yang berat.
Selain itu yang menjadi pertimbangan utama, para pengungsi di Desa Sembalun Bumbung, Timba Gading, Sembalun, dan Sajang sebelumnya belum mendapatkan daging kurban. Kondisi suhu dingin yang mencapai 12 derajat di malam hari dan 19 derajat di siang hari, menuntut perlunya asupan lemak yang memadai.
"Alhamdulillah, akhirnya kami bisa mendapatkan daging Qurban. Terima kasih banyak untuk Solopeduli," ujar Kepala Desa Sembalun, Harmini (38 tahun)
Direktur Umum SOLOPEDULI, Harjito menyampaikan untuk kesekian kalinya Solopeduli mendistribusikan bantuan untuk saudara kita yang ada di Lombok. "Alhamdulillah momentum kurban ini para donatur Solopeduli banyak yang meminta hewan qurbannya disalurkan di daerah bencana. Pasca qurban ini kami berkomitmen untuk terus membantu saudara kita yang ada di sana dengan program recovery bencana dan pembuatan hunian sementara," terangnya. (Diyah)