SUKOHARJO - Warga Desa Pranan bersama SOLOPEDULI menanam 6.500 batang Refugia di Desa Pranan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo 27/1. Kegiatan penanaman Refugia melibatkan seluruh anggota kelompok tani, Karang Taruna, PKK, masyarakat Desa Pranan, Polokarto dan instansi pendukung lainnya. Aksi menanam tersebut diikuti sekitar 700 warga. Refugia yang ditaman berasal dari Dinas Pertanian dan dari swadaya masyarakat.
Pemilihan wilayah di Desa Pranan karena Desa Pranan yang menginisiasi penanaman Refugia secara massal dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, yang nanti akan diadopsi ke seluruh wilayah Sukoharjo, terutama di Kecamatan Polokarto. Selain itu, karena area persawahan belum ditanam, musim penghujan sangat cocok untuk penanaman.
Pak Parjono sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Polokarto menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Desa Pranan atas upaya preventif tersebut. "Refugia dianggap sebagai tanaman untuk mencegah terjangkitnya hama tanaman petani. Ini adalah upaya yang sangat baik. Ke depannya, aksi seperti ini semoga dapat diikuti oleh Desa lain", ungkap Parjono kepada SOLOPEDULI.
Pak Kepala Desa Pranan Drs. Sardjanto menyampaikan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah mengikuti acara tersebut, terutama kepada SOLOPEDULI yang telah melibatkan relawannya dalam aksi penanaman tersebut. "Luas area persawahan kami 2300 ha, semua akan kami tanami Refugia. Semoga nanti dua bulan lagi bunga-bunganya sudah mulai mekar," jelas Sardjanto kepada SOLOPEDULI.
Kepala area SOLOPEDULI Sukoharjo, Sumarno berharap program yang serupa bisa dilakukan di Desa yang lainnya. Kami sangat senang bisa bekerjasama dengan masyarakat dalam aksi yang menginspirasi ini. Penanaman Refugia ini merupakan aksi nyata untuk pengendalian hama secara alami, hama penyakit dan ramah lingkungan. Jarang ada program yang serupa. Kami berharap kedepan kami bisa mengadakan aksi yang serupa," jelas Sumarno kepada tim media SOLOPEDULI.


