NTB - Gempa bermagnitudo 7 yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat Agustus tahun lalu masih menyisakan banyak kisah pilu. Holida (23th) salah satu korban gempa yang saat ini masih terus menjalani proses pengobatan di rumah sakit. Saat gempa terjadi kepalanya terkena Benturan tembok. Sejak saat itu ia mengalami gangguan saraf yang mengakibatkan terjadinya kebutaan dan stroke. Ambulan Gratis Solopeduli mengantarkan periksa ke Puskesmas dan lanjut dirujuk ke rumah sakit Mataram (6/7). Hasil pemeriksaan di RS Mataram ternyata ada penyakit yang tumbuh di kepala yaitu tumor otak. Selama ini pengobatan yang dilakukanpun ala kadarnya atau belum maksimal karena keterbatasan ekonomi. Suaminya, Mohammad Ridho seorang Muallaf asal Flores NTT yang bekerja sebagai buruh bangunan dengan sabar merawat istri dan anaknya yang masih berusia 9 bulan. "Saya terus ikhtiar melakukan serangkaian pengobatan yang disarankan dokter dan selalu berdoa agar ada donatur yang membantu biaya pengobatan istri saya", ucapnya
Dukungan dari saudara, sahabat dan tetangga menguatkan Holida menjalani serangkaian pengobatan yang sangat panjang. Beberapa Warga pun diantarkan Ambulan Gratis Solopeduli menuju ke Rumah Sakit Mataram guna mendonorkan darahnya untuk Holida agar beliau bisa segera menjalani operasi.
Didampingi beberapa relawan kesehatan, Holida menjalani perawatan di RS Mataram. "Semoga bisa segera dioperasi agar sakitnya segera sembuh". ucap Mohammad Ridho kepada tim Ambulans yang selalu mengantarkan dan menemani proses pengobatan Holida