Workshop Perkembangan Zakat Dan Wakaf Di Era Disruption

SOLO - ”Potensi wakaf uang dan zakat masing-masing di atas 200 triliun setiap tahunnya. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan tingkat kedermawanan nomer 1 dunia,” ungkap Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori dalam pengantar workshop yang diadakan di Griya Smart Bolon, Colomadu, Karanganyar pada 28/10.

Workshop terbatas yang mengambil tema ”Perkembangan Zakat dan Wakaf di Era Disruption” tersebut dihadiri oleh berbagai pegiat zakat dan wakaf, baik yang ada di daerah Magelang, Wonogiri dan daerah-daerah lain di Jawa Tengah.

Workshop diisi langsung oleh Ketua Devisi Pembinaan dan Pemberdayaan Nadzir BWI (Badan Wakaf Indnesia) Pusat, Dr Hendri Tanjung.Ph.D. Acara yang berlangsung mulai pukul 13.00-17.00 itu disambut antusias dari peserta dan dipenuhi pertanyaan seputar wakaf.


”Wakaf merupakan aset luar biasa karena dengan berwakaf mendapatkan 2 kebaikan sekaligus yakni saat sedang menyerahkan wakafnya dan kedua saat wakafnya bermanfaat (produktif),” jelas Hendri Tanjung. Bahwa wakaf nilainya tetap, jika wakaf produktif bisa digunakan untuk usaha, maka hasil usaha yang telah disepakati, dari bagian itu wakif bisa mendapatkan pahala jariyah yang diberikan kepada Mauquf ‘alaih.

”Wakaf merupakan intrumen keuangan Islam yang asli, ini merupakan keberlangsungan ekonomi jangka panjang, karena dahulu Islam dibangun dari wakaf, bukan dengan yang lainnya,” jelas Hendri.

Adapun manfaat wakaf sangat banyak, bisa untuk solusi pendirian gedung sekolah, Rumah Sakit, bahkan bisa untuk menguatkan ekonomi, terlebih adalah bisa menjadi sumber operasional yang jadi Mauquf ‘alaihnya. ”SOLOPEDULI telah mendapatkan izin sebagai Nadzir Wakaf Uang jadi harus berusaha keras untuk mengumpulkan wakaf uang dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk Mauquf ‘alaih. Kepada warga Soloraya silahkan berwakaf melalui SOLOPEDULI agar Berkah,” imbuh Hendri Tanjung.