Kebakaran rumah membuat Ibu Sri wahyuni kehilangan rumah dan segala isinya. Ia hanya bisa pasrah dan bersabar bahwa musibah yang terjadi itu adalah ujian. Kejadian kebakaran terjadi saat keluarga sedang keluar rumah. Saat itu Ibu Sri Wahyuni sedang mengawasi PAS (Penilaian Akhir Sekolah) di SMPN 1 Delanggu.

Semenjak kebakaran pada 23/11 Ibu Sri Wahyuni dan keluarga tetap mencari nafkah sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi pasa pandemi ini penghasilan keluarga Ibu Sri Wahyuni sangat terbatas, sementara ia harus mulai membangun kehidupan keluarganya. ”Saya harus tetap tabah dan semangat bekerja walau sedang pandemi,” ungkapnya.

SOLOPEDULI datang dan menyalurkan bantuan untuk Ibu Sri Wahyuni dan keluarga. Bantuan berupa sembako ini diberikan di Banaran Delanggu Klaten pada 7/12. ”Semoga bantuan yang sedikit ini bisa sedikit meringankan kebutuhan mereka, dan ini kami lakukan juga sebagai bentuk empati kami untuk keluarga Ibu Sri Wahyuni, mudah-mudahan mereka tetap tabah dan bisa terus menjaga semangat menata kembali kehidupan mereka,” terang Kepala Cabang SOLOPEDULI Klaten, Dimas Triwardoyo.