Solopeduli.org, SRAGEN- Kondisi memprihatinkan terlihat dalam paruh terakhir musim kemarau yang panjang di daerah Jenar, Sragen. Kebutuhan air bersih yang sangat ditunggu-tunggu sebagai sumber dari kehidupan semakin lama semakin terasa menghimpit warga. Kelaparan, kekeringan dan keterpurukan kondisi ekonomi menjadi titik tolak masyarakat untuk mengharap bantuan dari berbagai pihak yang peduli dengan kondisi bencana kekeringan yang sedang melanda.

Salah satunya, panggilan hati dari Alumni SMP Al Islam 1 Surakarta Angkatan 1990 bersama dengan Yayasan SOLOPEDULI bersinergi membantu masyarakat yang kekurangan air bersih di penghujung musim kemarau, Sabtu (24/10). Kegiatan yang dibalut dalam Bakti Sosial bertujuan untuk melakukan DROPING AIR BERSIH untuk daerah krisis air bersih. Program droping sebanyak 70,000 liter air bersih di salurkan di puluhan RT di daerah Sempu, Banyuurip, Jenar, Sragen.

Menurut kepala kantor Solopeduli area Sragen, Sony Raharjo, mengatakan, "Kondisi saat ini merupakan kondisi paling parah yang pernah dialami masyarakat terutama di daerah Sempu, Banyu Urip, Jenar, Sragen. Sudah 4-5 bulan warga mengalami krisis air, semua air tendon habis, uang simpanan, hasil pertanian sudah ludes untuk membeli air sampai-sampai harus menjual hewan ternak untuk membeli air. Namun saat ini sudah berada pada titik paling parah, semua sudah habis namun hujan belum juga turun. Warga berharap mengandalkan bantuan dari pemerintah desa dan donatur dari swasta untuk menyediakan air."

Oleh: Iman
Editor : Paron